Salin Artikel

5 Tahun Lumpuh, Kondisi Bapak dan Anaknya yang di-PHK Baru Diketahui Petugas PSBB Saat Bagikan Sembako

Kondisi memprihatinkan keluarga Warja baru terkuak setelah petugas pemerintah datang membagikan bantuan jaring pengaman sosial dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Margadana Joko Margo mengatakan, keadaan Warja baru diketahui usai mendapat laporan dari tim pengantar bantuan sembako jaring sosial Covid-19.

"Kami mendapat laporan dari pengantar bantuan paket sembako jaringan pengaman sosial ke rumah Pak Warja. Bersama pihak kelurahan, kemudian kami telah mengunjungi Warja untuk melihat langsung agar ada pendataan lebih lanjut," kata Joko, Kamis (7/5/2020).

Sudah hampir lima tahun Warja mengalami lumpuh karena kecelakaan kerja saat masih menjadi kuli bangunan.

Ketika itu Warja tiba-tiba terjatuh saat mengangkat material berat.

Dokter mendiagnosis bahwa tulang ekornya mengalami kerusakan karena posisi tubuhnya kerap salah saat mengangkat beban berat.

"Kata dokter, tulang ekor saya rusak. Lumpuh, tidak bisa jalan. Katanya terlalu memaksa angkat berat," kata Warja di kediamannya Jalan Banyumas 2, Kelurahan Margadana, Kota Tegal, Kamis (7/6/2020).

Selama ini, Warja hampir tak pernah ke mana-mana karena tidak punya kursi roda.

Di rumah, dia hanya bisa duduk di lantai.

Ditinggal istri, anaknya di-PHK

Mereka hanya hidup bertiga di rumah. Sementara istri Warja pergi tanpa diketahui keberadaannya semenjak ia lumpuh.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, anak sulungnya harus banting tulang sehingga tak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA.

Zeta bekerja menjadi pelayan toko dengan gaji Rp 30 ribu per hari.

"Istri saya pergi. Mungkin sudah nasib saya. Tapi saya kasihan anak-anak," kata Warja.

Hal tak menyenangkan kembali menimpa, ketika Zeta harus terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dampak pandemi corona.

Mereka kini hanya mengandalkan uluran tangan orang lain, karena anak bungsunya juga masih membutuhkan biaya untuk sekolah.

Sebelumnya, Warja sempat berobat dengan kartu BPJS Kesehatan yang dibiayai secara mandiri.

Karena tak sanggup membayar, iuran BPJS-nya pun menunggak dan tak bisa digunakan untuk berobat.

Apalagi, dia kemudian dirujuk ke rumah sakit di Semarang, sehingga aksesnya semakin jauh.

"Akhirnya berhenti. Tidak berobat lagi," kata Warja.

Meski demikian, Warja mengaku masih berharap bisa kembali bekerja dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

"Sebenarnya saya ingin sekali bekerja, coba kalau ada kursi roda. Saya bisa bekerja apapun seadanya yang saya mampu," kata Warja.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/09/10350821/5-tahun-lumpuh-kondisi-bapak-dan-anaknya-yang-di-phk-baru-diketahui-petugas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke