Salin Artikel

Dua PDP di Ambon Meninggal, 13 Orang yang Kontak Dinyatakan Reaktif Rapid Test

Kedua PDP itu meninggal di RSUD Ambon pada waktu berbeda, MCM pada Kamis (30/4/2020) dan HT pada Minggu (3/5/2020). Mereka dinyatakan reaktif rapid test virus corona dan menunggu hasil tes swab.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon Joy Adriansz mengatakan, sebanyak 13 orang yang melakukan kontak dekat dengan PDP berinisial MCA telah menjalani tes swab.

“Swab dari 13 orang yang di tracing juga sudah dikirim ke Balitbangkes di Jakarta,” kata Adriaansz saat dihubungi, Selasa (5/5/2020).

Namun, gugus tugas belum bisa menelusuri jejak kontak PDP berinisial HT karena pihak keluarga masih dalam suasana duka.

Rencananya, tracing contact dilakukan pada Rabu (6/5/2020).

“Jadi nanti akan dilakukan kalau tidak besok, pasti lusa. Kami akan lakukan tracing dan sekaligus dengan rapid test kepada keluarga,” ujar Adriaansz.

Telah tracing 530 orang

Adriaansz mengatakan, gugus tugas juga melakukan tracing terhadap 530 orang yang melakukan kontak dengan tiga pasien positif Covid-19 di Ambon, yakni pasien 11, pasien 15, dan pasien 16.

“Untuk tracing terhadap pasien 11,15 dan 16 itu sudah dilakukan sejak 28-30 April dan semuanya itu ada 530 orang,” katanya.

Dari 530 orang itu, ditemukan beberapa orang yang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test virus corona. Namun, Adriaansz enggan membeberkan jumlah warga yang dinyatakan reaktif.

“Kami belum mau mengumumkan nanti pengumuman baru akan diberitahukan setelah hasil swab diketahui, jadi ini agar tidak timbul kebingungan dan keresahan di masyarakat,”  jelasnya.


Sementara itu Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ma­luku Kasrul Selang memastikan telah mengirim 40 spesimen ke Balitbang Kementerian Kesehatan.

Spesimen itu milik pasien positif yang dirawat di rumah sakit dan Gedung Diklat BPSM Maluku, termasuk dua PDP yang meninggal.

“Memang cukup banyak swab yang kita kirim, karena kemarin-kemarin sedikit terkendala penerbangan, sekarang baru ada penerbangan,” ujar Kasrul.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/06/06481741/dua-pdp-di-ambon-meninggal-13-orang-yang-kontak-dinyatakan-reaktif-rapid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke