6 Petugas Medis Reaktif Rapid Test Corona, Puskesmas Kotaraja Ditutup Sementara

Penutupan dilakukan setelah enam tenaga medis di puskesmas dinyatakan reaktif alat rapid test virus corona baru atau Covid-19.

Selama penutupan, pelayanan puskesmas pun dialihkan ke Puskesmas Montong Betok, Kecamatan Montong Gading, dan Puskesmas Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik.

Juru bicara Gugus Tugas Satgas Percepatan Penaganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Lombok Timur Fathurrahman mengatakan, enam tenaga medis itu diisolasi di UPTD RSUD Labuhan Haji, Lombok Timur.

"Informasi dari tim kesehatan, Alhamdulillah kondisi mereka membaik. Telah dilakukan swab dan kita masih menunggu hasilnya, " Kata Fathurrahman saat dihubungi, Minggu (3/5/2020).

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Saat ini, terdapat 268 kasus positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kasus itu tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di NTB. Kota Mataram menjadi kota dengan kasus terbanyak, sebanyak 86 kasus positif Covid-19.

Selain itu terdapat 38 kasus positif corona di Lombok Barat, 37 kasus di Dompu, 30 kasus di Lombok Timur, 19 kasus di Lombok Tengah, satu kasus di Kabupaten Sumbawa, dan 17 kasus di Kabupaten Bima.

Lalu, 16 kasus di Lombok Utara, tiga kasus di Kabupaten Sumbawa Barat, dan dua kasus di Kota Bima.

Sekitar 80 persen dari kasus positif Covid-19 di NTB berasal klaster Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan.