Salin Artikel

Mereka yang Kelaparan dan Bangkit di Tengah Wabah Corona...

KOMPAS.com - Nurhidayat (57), pria asal Tolitoli, Sulawesi Tengah, kehilangan pekerjaan sebagai buruh tani setelah wabah corona melanda.

Dirinya pun memutuskan mengajak anak istrinya pergi ke salah satu kerabat di Polewali Mandar untuk mencari pekerjaan. Namun, rencana Nurhidayat tersebut gagal. 

“Rencananya cari teman di Polewali karena tidak lagi punya pekerjaan di Tolitoli, tapi sampai di Polewali ternyata yang bersangkutan sudah tidak ada di lokasi,” jelas Nurhidayat saat ditemui, Kamis (30/4/2020).

Setelah itu, seperti diberitakan sebelumnya, Nurhidayat bersama enam orang anggota keluarganya terpaksa menumpang hidup di kebun orang dengan kondisi seadanya di Kelurahan Amassanga.

Menurut salah satu warga, Rahmawati, kondisi keluarga Nurhidayat sangat butuh pertolongan. Bahkan, tiga di antaranya masih balita dan ada seorang ibu yang tengah mengandung.

“Kasihan hidup di kebun warga dalam keadaan kelaparan. Beruntung banyak warga yang bersimpati dan memberikan bantuan makanan sehingga mereka bisa makan,” jelas Rahmawati, salah satu warga yang memberi bantuan.

Saat ini, keluarga Nurhidayat sudah dibawa ke bangunan bekas pos polisi di Jalan Trans Sulawesi.

Rencananya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Barat dan tim medis bakal mendatangi lokasi tersebut.

Kehidupan kakak beradik yatim piatu, Daluna (23) dan Rohima (21), warga Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, sempat menyita perhatian masyarakat.

Saat personel TNI-Polri datang untuk memberi bantuan, salah satunya terlihat hanya bisa terbaring di tempat tidur dengan kondisi tubuh yang lemas dan kurus kering.

Lalu, saat ada mengetahui ada petugas yang datang, kakak beradik langsung menanyakan nasi.

Kapolres Muara Enim AKBP Donny Eka Syahputra mengatakan, mereka berdua tinggal bersama kakaknya yang juga tidak bekerja.

Untuk makan sehari-hari, mereka bergantung pada bantuan tetangga sekitar dan juga adiknya yang tinggal bersama orangtua angkat.

Saat ini, keduanya telah menjalani perawatan rumah sakit dan kebutuhan mereka diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat.

“Keduanya saat ini sudah dirawat di rumah sakit sampai sembuh dan alhamdulillah Bapak Bupati sudah menjanjikan untuk memperhatikan kakak beradik itu,” kata Donny, Rabu (22/4/2020). 

Seorang warga Denpasar, Bali, Erwin Potty, banting stir menjadi penjual sayur setelah kehilangan pekerjaan karena wabah corona.

Sebelumnya, Erwin bekerja sebagai sopir event pariwisata dan sopir transportasi online di sekitar Canggu dan Seminyak.

Namun, wabah corona membuat dunia pariwisata di Bali seperti mati suri. Hal itu berdampak pada kondisi keuangan Erwin.

"Karena pariwisata sedang turun dengan kondisi Covid-19, kami yang bekerja di sektor itu alami kesulitan dan tak ada lagi customer," kata Erwin saat dihubungi, Senin (27/4/2020) siang.

Tak mau berlama-lama berkeluh kesah, Erwin mulai memutar otak untuk mendapatkan penghasilan.

Pria tersebut akhirnya memutuskan berjualan sayur secara online. Hasilnya pun tak disangka olehnya. 

Beberapa hari terakhir ini, ia mulai bisa mendapat penghasilan bersih Rp 100.000 setiap harinya.

Erwin mengatakan, sejauh ini ia bekerjasama denga lima reseller di wilayah Denpasar dan Badung.

(Penulis: Junaedi, Imam Rosidin, Amriza Nursatria | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/02/09490071/mereka-yang-kelaparan-dan-bangkit-di-tengah-wabah-corona-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke