Salin Artikel

4 Kasus Pasien Positif Corona Kabur dari RS, karena Jenuh hingga Takut Kesepian

Namun, rupanya tidak semua orang menyadari pentingnya mencegah penyebaran virus ini.

Beberapa orang yang dinyatakan positif Covid-19 bahkan kabur saat diisolasi.

Ada yang kabur karena takut kesepian. Ada pula yang melarikan diri dibantu istrinya.

Berikut kasus-kasus pasien positif corona yang kabur dari rumah sakit:

Pasien berinisial SL (50) itu memiliki riwayat mengikuti Ijtima Ulama Sedunia di Gowa.

Rupanya SL kabur dengan cara melompati jendela yang tak berterali sekitar pukul 20.00 WIB.

Ia menunggu waktu saat petugas medis tak berada di ruangannya.

Aksinya itu tertekam CCTV rumah sakit.

Direktur RSUD Praya Muzakir Langkir menjelaskan, SL memang terkenal sering membantah saran petugas dengan hadis-hadis.

"Memang pasien ini dikenal ngeyel. Informasi dari dinas kesehatan, dia sering membantah saran-saran petugas dengan hadis-hadis, disuruh ini itu dia keluarkan hadis-hadis," kata dia.

Usai melarikan diri, petugas segera mencari SL.

Ia ditemukan di persawahan tak jauh dari kampungnya.

Menurut keterangannya, SL kabur dan pulang berjalan kaki, shalat subuh di Masjid Wage hingga ditemukan petugas.

SL kini kembali diisolasi di RSUD Praya Lombok Tengah.

Pasien itu berstatus PDP, tetapi kemudian dinyatakan positif corona dari hasil tes swab.

Juru bicara tim penanganan Covid-19 Pemkab Garut Ricky Rizky Drajat menjelaskan, pasien ingin pulang dan takut berada di ruang isolasi.

Pasien itu pun kemudian memutuskan kabur dengan beralasan ke toilet.

"Jadi izin ke dokter mau ke toilet, tapi ternyata pulang ke rumahnya," kata Ricky.

Akibat kaburnya pasien, pihak terkait melakukan tracing atau pelacakan terhadap warga Cigedug yang pernah bersentuhan dengan pasien.

"Warga di satu kampung tempat tinggal pasien itu akan menjalani rapid test dan kemungkinan akan diminta isolasi mandiri, karena banyak yang kontak, bisa sampai 100 orang lebih," jelas Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.

Pasien itu kemudian dinyatakan meninggal dunia di ruang isolasi RSU dr Slamet Garut pada Rabu (1/4/2020).

Awalnya, pasien yang berprofesi sopir itu berstatus PDP.

Pada Jumat (24/4/2020), hasil tes swab pasien itu keluar dan hasilnya positif corona.

AT kabur lantaran merasa jenuh di rumah sakit. Ia pun melarikan diri dibantu istrinya.

Pasien itu juga sempat meminta pulang dan mengancam mogok makan hingga bunuh diri.

Namun, pada malam harinya sekitar pukul 19.30 WIB, pasien tak ada di ruang perawatan dan sudah mencabut infusnya.

Dari pemeriksaan CCTV, pasien kabur dibantu istrinya.

Sehari setelah kabur, polisi menghubungi pihak rumah sakit dan mengatakan pasien sudah ditemukan.

Ia ditemukan di kampung halamannya di Desa Dawuhan, Kabupaten Tegal, Minggu (19/4/2020).

Pasien itu kemudian kabur dari rumah sakit ketika menjalani isolasi di RSUD Ade M Djoen Sintang, Kalimantan Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Kalimantan Barat, Harysinto Linoh menjelaskan, pasien itu kabur karena merasa tidak nyaman dan takut sendirian di rumah.

"Yang bersangkutan merasa tidak nyaman karena sepi dan takut sendirian," kata Sinto.

Bupati Sintang Jarot Winarno memastikan bahwa pasien itu kini telah dijemput untuk kembali diisolasi.

"Dia sedang dijemput dan perlu dukungan warga sekitar dan keluarganya," kata Jarot.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Idham Khalid, Ari Maulana Karang, Tresno Setiadi, Hendra Cipta | Editor: Aprilia Ika, David Oliver Purba, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/01/06070051/4-kasus-pasien-positif-corona-kabur-dari-rs-karena-jenuh-hingga-takut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke