Salin Artikel

Warga Gresik Terima BLT Rp 600.000 Per Keluarga, Penerima Diklaim Sudah Tepat Sasaran

Salah satu desa yang mulai mencairkan bantuan adalah Desa Sidorejo, yang berada di Kecamatan Bungah, Gresik.

Bantuan kepada masyarakat terdampak atau miskin baru ini, di luar dari mereka yang belum atau tidak terdata dalam Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Pemerintah dari pusat sampai daerah pasti memikirkan dampak sosial dari adanya Covid-19 ini. Jangan sampai ada yang kelaparan dengan adanya pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Desa kemudian memperbolehkan dana desa untuk BLT dan program padat karya desa selama masa pandemi Covid-19," ujar Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim, di sela acara penerimaan BLT kepada warga terdampak di Desa Sidorejo, Kamis.

Aturan tersebut memperbolehkan pihak desa mencairkan BLT sebesar Rp 600.000 kepada setiap keluarga terdampak di luar PKH dan penerima BNPT.

Dengan syarat, pihak desa harus lebih dulu melakukan pendataan serta menyelenggarakan Musyawarah Desa (Musdes).

"Kalau di Gresik sendiri mungkin sudah sekitar 80 persen desa yang telah menggelar Musdes, dari 338 desa yang ada di Kabupaten Gresik. Memang tidak seperti biasanya karena ini Musdes khusus, Musdes insidential," jelasnya.

"Serta sesuai arahan dari pemerintah melalui Kementerian Desa, karena Gresik ini sudah melakukan PSBB maka semua bantuan harus disalurkan dalam 14 hari," lanjut Qosim.

Guna mencegah adanya salah sasaran terhadap penerima BLT, Pemkab Gresik akan memantau pelaksanaan penerimaan bantuan.

Kendati dalam hal ini, warga penerima langsung menerima bantuan dari bank yang ditunjuk setelah data mereka disetujui.

"Sudah ada aplikasi data dari pihak desa, kemudian Bappeda akan memfilter, akan dilakukan verifikasi dan tentunya ini pun mengetahui pihak desa," kata Qosim.

Salah seorang penerima BLT di Desa Sidorejo, Sukron (60) merasa bersyukur mendapat BLT di saat kondisi serba terbatas di tengah pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Apalagi sawah juga gagal panen akibat hama tikus," ucap Sukron.

Selain Sukron, ada 44 warga miskin baru yang akan mendapat bantuan serupa di Desa Sidorejo

Sesuai rencana yang telah disepakati, warga akan mendapat BLT selama tiga bulan ke depan.

Mendata

Kepala Desa Sidorejo Khamid meyakinkan warga yang mendapat BLT sudah sesuai dengan prosedur dan sesuai sasaran yang diharapkan oleh pemerintah, yaitu kepada warga miskin baru dan terdampak Covid-19.

"Mereka yang dapat ini di luar warga penerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Jadi warga miskin baru atau terdampak karena corona, Rp600.000 per keluarga selama tiga bulan," ujar Khamid kepada awak media di balai Desa Sidorejo, Kamis (30/4/2020).

"Untuk Desa Sidorejo saat ini ada sebanyak 45 warga yang menerima bantuan. Kami sudah ajukan 65 orang lagi, tapi masih menunggu persetujuan," jelasnya.

Pendataan juga dilakukan secara transparan.

Pihak desa terlebih darhulu membuka data warga yang sudah menerima PKH dan BPNT, dengan disaksikan semua perangkat desa, pihak kepolisian, dan anggota TNI setempat agar fair.

Setelah itu, baru pihak desa menyisir warga miskin baru atau mereka yang terdampak corona ini.

Pendataan melibatkan semua unsur, mulai Pemdes, BPD (Badan Permusyawarahan Desa), RT/RW, hingga Karang Taruna.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/30/17004011/warga-gresik-terima-blt-rp-600000-per-keluarga-penerima-diklaim-sudah-tepat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke