Salin Artikel

Mulai Berlaku, Pemudik ke Pangandaran Dikarantina dan Diberi Gelang

Pemudik yang datang akan dikarantina di sejumlah sekolah.

Sekolah yang sudah siap digunakan sebagai tempat tempat isolasi khusus mandiri ada enam lokasi.

Sekolah tersebut yakni SMPN 2 Padaherang, SD 1 Kalipucang, SMPN 2 Mangunjaya, SMPN 6 Langkaplancar, SD 1 Sindangsari Kecamatan Cimerak, MI Cilema Kecamatan Cimerak.

"Yang lain menyusul. Di setiap kecamatan ada sekolah yang digunakan tempat isolasi khusus mandiri," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran, Yani Ahmad Marzuki saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis.

Menurut Yani, di SMPN 2 Padaherang sudah ada 4 pemudik yang menjalani isolasi mandiri.

Mereka terdiri dari dua pemudik laki-laki dari Tangerang, satu pemudik laki-laki dari Majalaya, Bandung dan satu pemudik perempuan dari Bogor.

Sebelum menjalani isolasi, petugas memberi edukasi kepada para pemudik ini.

Sejauh ini, kata Yani, mereka sudah paham dan tidak menolak saat diisolasi.

"Keluarga sudah dikontak bahwa mereka ada di sini," jelas Yani.

Pemerintah menyiapkan sejumlah matras di ruangan sekolah untuk tempat tidur para pemudik.

Ihwal konsumsi pemudik, jelas Yani, pemda sudah memberikan subsidi untuk makan para pemudik kepada keluarga masing-masing.

"Jadi dikasih ke keluarganya. Keluarga yang masak kemudian diantar ke sini. Tapi tetap tak boleh kontak selama dua minggu," jelas Yani.

Lebih lanjut Yani mengatakan, mulai Kamis dini hari pukul 00.00 WIB, ada enam titik masuk ke Pangandaran yang diperketat.

Lokasi tersebut di antaranya, Padaherang, Bungurraya Kecamatan Langkaplancar, Legokjawa Kecamatan Cimerak.

"Semua (pemudik) yang diisolasi dikasih gelang isolasi mandiri," kata Yani.

Menurut Yani, setiap pemudik yang datang ke Pangandaran harus menjalani isolasi khusus mandiri di tempat yang sudah disediakan.

"Tak dilihat ODP atau PDP-nya. Yang penting pemudik ke Pangandaran wajib menjalani isolasi mandiri," tegas Yani.

Bupati Pangandaran dukung PSBB

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata sepakat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) se-Jawa Barat, termasuk di daerahnya.

Dengan kedisiplinan semua pihak, kata dia, akan mempercepat semua daerah pulih dari pandemi Covid-19.

"Pengetatat wilayah, disiplin untuk tidak bergerombol, tidak mudik akan mempercepat kita pulih ke kondisi normal," kata Jeje melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis.

Menurut Jeje, langkah setengah-setengah tidak akan maksimal dan tidak efektif mencegah penyebaran Covid-19.

"Kita lama kembali ke kondisi normal. Oleh karenanya saya setuju PSBB," jelasnya.

Saat pemberlakuan PSBB, lanjut Jeje, pihaknya bisa menolak kedatangan pemudik, khususnya dari zona merah.

"Warga Pangandaran harus ikhlas supaya situasi cepat kembali normal," kata Jeje.

Hari Kamis ini, pemkab mulai menyosialisasikan PSBB ini kepada masyarakat.

Ihwal teknis PSBB, Jeje mengatakan, masih berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/30/13110981/mulai-berlaku-pemudik-ke-pangandaran-dikarantina-dan-diberi-gelang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke