Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Heboh RS Khusus Corona Tolak Pasien Covid-19 | Oknum Guru MTs Sodomi Siswa

KOMPAS.com - Berita seorang pasien positif corona ditolak Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 di Batam, menjadi sorotan pembaca.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Sumarjadi mengatakan, Pemerintah Kota Batam sangat menyesalkan adanya penolakan terhadap pasien.

Sementara itu, oknum guru honorer di sebuah MTs di Cianjur menyodomi seorang siswanya puluhan kali, juga menyita perhatian masyarakat. 

Polisi mengungkap, pelaku sodomi berpura-pura mengadakan latihan pramuka dan pelajaran tambahan untuk mendekati korban. 

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Menurut Didi, pihak rumah sakit menolak pasien tersebut dengan alasan bahwa mereka untuk saat ini tidak menerima pasien umum.

Pihak RS di Pulau Galang menyatakan, mereka hanya menerima pasien dari tenaga kerja Indonesia (TKI), anak buah kapal (ABK) dan jemaah tabligh yang pulang dari Malaysia.

"Alasan mereka begitu, bahkan mereka mengaku hanya menerima kasus yang ringan hingga sedang saja, sementara kasus yang berat tidak," kata Didi saat dikonfirmasi, Minggu.

Sementara itu, Direktur RS Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang Kol (CKM) Khairul Ihsan Nasution mengatakan bahwa hal tersebut hanya salah paham.

Polisi telah menangkap YH yang diduga melakukan pencabulan dan sodomi terhadap salah seorang muridnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com dari polisi, YH melakukan perbuatan bejatnya itu sejak 2019 lalu.

Kepala Urusan Humas Polres Cianjur Ipda Ade Novi Dwiharyanto mengatakan, korban saat ini duduk di kelas VII.

“Perbuatan itu terjadi sejak September 2019. Diperkirakan sebanyak 20 kali pelaku mencabuli korban. Dari mulai mencium hingga melakukan sodomi,” kata Ade kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Seorang bocah berusia 9 tahun di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, positif terinfeksi corona atau Covid-19.

Setelah ditelusuri, pasien berinisial B itu ternyata bertetangga dengan warga yang bertatus orang tanpa gejala (OTG) berinisial D.

Tak hanya itu, B juga diketahui sering mandi di rumah D tersebut.

"Anak kita B ini adalah tetangga ibu D, sehari-hari sering mandi di rumahnya ibu D," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Muratara, Susyanto Tunut, dilansir dari Tribunnews.

Polisi telah menangkap majikan yang diduga menganiaya seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Ika Masriati (20), warga Mlatiharjo Timur, Citarum, Semarang.

Pelaku berinisial RS ditangkap di kediamannya di Perumahan Graha Padma, Semarang Barat, pada Jumat (24/4/2020) malam dan telah ditetapkan tersangka.

Lalu, S, yang merupakan suami dari RS, ditangkap polisi pada Sabtu (25/4/2020) malam dan masih dalam pemeriksaan.

Pasien tersebut terdiri dari ibu dan dua anaknya yang masing-masing berusia empat dan delapan tahun.

Dari tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, tiga pasien tersebut diduga tertular virus corona dari pakaian sang ayah.

Pasalnya, sang ayah diketahui bekerja menangani pasien di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

(Penulis: Hadi Maulana, Firman Taufiqurrahman, Riska Farasonalia, Afdhalul Ikhsan | Editor: Dheri Agriesta, Michael Hangga Wismabrata, Abba Gabrillin)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/28/06070021/-populer-nusantara-heboh-rs-khusus-corona-tolak-pasien-covid-19-oknum-guru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke