Salin Artikel

Kabupaten Ini Belum Tersentuh Covid-19 karena Akses Masuk yang Sulit

Sebanyak delapan titik yang dimaksud adalah, Barapasi, Kowiyai, Warembori, Yayateba, Yabagusa, Dabra, Rofaer, dan Burmeso.

Penutupan tersebut dikhususkan untuk arus lalu lintas manusia.

Kebijakan ini sesuai kesepakatan bersama yang dibuat oleh seluruh pemerintah daerah di Papua.

"Pintu masuk seluruhnya ada delapan titik (ditutup) hanya bisa untuk pengiriman alat pelindung diri (APD)," ujar Bupati Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa, di Jayapura, Senin (27/4/2020).

Mamberamo Raya terletak di jantung daerah aliran sungai (DAS) Mamberamo dan dialiri oleh sungai-sungai besar, seperti Sungai Tariku (Sungai Rouffaer) yang mengalir dari barat ke timur, dan Sungai Taritatu (Sungai Idenburg) yang mengalir dari timur ke barat.

Kedua sungai tersebut bergabung menjadi satu dan menjadi Sungai Memberamo yang mengalir ke arah utara membelah Pegunungan Foja-Rouffaer.

Sebagian besar jalur penghubung antar kampung, bahkan antar distrik, harus menggunakan moda transportasi air karena sebagian besar kawasan Mamberamo Raya adalah jalur sungai dan rawa.

Untuk mencapai Mamberamo Raya, bisa melalui Kabupaten Sarmi, Waropen, Yapem yang seluruhnya harus menggunakan jalur laut.

Dasinapa menjelaskan, pemkab berkeyakinan saat ini daerahnya masih bebas dari virus corona karena akses yang cukup sulit untuk masuk ke ke Mamberamo Raya.

Namun, Pemkab Mamberamo Raya tetap melakukan antisipasi dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 8 miliar untuk membeli alat pelindung diri (APD) dan juga rapid test.

"Sementara kita sudah siapkan Rp 8 miliar, itu yang kita buat beli alat kesehatan, itu untuk tahap awal berupa pencegahan," kata Dasinapa.

Dasinapa mengakui pada proses penganggaran, pihak eksekutif harus mengambil keputusan sendiri karena situasi saat itu membutuhkan langkah cepat dan butuh waktu untuk mengumpulkan Tim Anggaran DPRD Mamberamo Raya yang saat itu tersebar.

Menurut dia, berdasarkan arahan Gubernur Papua, pejabat daerah yang berada di Jayapura atau di liar tempat dinasnya, tidak lagi diperbolehkan kembali ke wilayahnya hingga mata rantai penyebaran virus corona bisa diputus.

Hal itu juga yang akhirnya mendasari Pemkab Mamberamo Raya memutuskan secara sepihak realokasi anggaran Rp 8 miliar untuk upaya pencegahan virus corona.

Sementara Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mamberamo Raya Deden Sumantri mengatakan, di masing-masing pintu masuk, telah ditempatkan tujuh personel gabungan yang terdiri dari tim kesehatan dan aparat keamanan.

Hal tersebut bertujuan agar tim bisa memastikan tidak ada lagi arus masuk bagi lalu lintas manusia ke Mamberamo Raya.

"Kami ingin wilayah kami tetap hijau," kata Deden.

Ada tiga program yang ditekankan Pemkab Mamberamo Raya dalam penanganan Covid-19, yaitu penanganan kesehatan, jaring pengaman ekonomi, dan jaring pengaman sosial.

Deden menjalsakn, anggaran Rp 8 miliar untuk penanganan corona masih bersifat sementara.

Jumlahnya masih akan berubah bergantung pada perkembangan situasi, selain itu proses realokasi APBD belum tuntas.

Saat ini salah satu fokus Gugus Tugas selain pengadaan alat kesehatan adalah pemenuhan bahan pokok bagi masyarakat.

Selama ini, sebagian besar bahan pokok di Mamberamo Raya masih berasal dari Jayapura  dan harus dikirim melalui jalur laut dan sungai.

"Pemenuhan kebutuhan pokok masih terus dilakukan dengan mendistribusikan bahan pokok melalui Jayapura. Namun, ada kendala dalam hal moda tranportasi karena kapasitas kapal yang ada sangat terbatas," kata dia.

Deden menyebut saat ini hanya ada KM Lestari Permai yang mampu mengangkut barang hingga 250 ton.

Namun, karena ukuran kapal tidak terlalu besar, maka ada keterbatasan kubikasi.

Untuk proses pengiriman dari Jayapura hingga ke Distrik Manberamo Hilir memerlukan waktu perjalanan hingga tiga hari.

Karenanya untuk pulang-pergi dibutuhkan waktu sepekan.

"Tetap kita usahakan bahan pokok secara rutin tiap minggu kita kirim. Selain itu, kita juga berharap dari pedagang ikut membantu pemerintah menyediakan bahan pokok," kata Deden.

Hingga Minggu (26/4/2020), terdapat 142 kasus positif virus corona di Provinsi Papua.

Kasus-kasus tersebut tersebar di 11 kabupaten/kota dan Mamberamo Raya tidak masuk di dalamnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/27/08241091/kabupaten-ini-belum-tersentuh-covid-19-karena-akses-masuk-yang-sulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke