Salin Artikel

Rawa Pening Meluap akibat Hujan Deras, Ratusan Rumah Terendam

Keadaan paling parah terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Rawa Pening, yakni di Kecamatan Banyubiru dan Tuntang.

"Semalam hujan deras berlangsung selama kurang lebih empat jam, ini menjadi penyebab utama terjadinya banjir karena Rawa Pening meluap," jelas Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono, saat meninjau banjir di wilayah Kecamatan Banyubiru, Jumat.

Wilayah yang paling parah yakni di Krapah, Banyubiru, Demakan, Cerbonan, Rowoboni, Rowoganjar, dan Candirejo.

Gunawan mengungkapkan, selain permukiman, areal persawahan juga banyak yang terendam.

"Untuk luasan pasti masih dalam perhitungan, tapi ada beberapa yang persiapan panen," ungkapnya.

"Kita menyiapkan bantuan logistik untuk semua yang terdampak. Banjir kali ini terhitung besar karena rendaman mencapai satu meter. Untuk semua warga diharap waspada dan mengantisipasi adanya banjir susulan," kata Gunawan.

Secara terpisah, Kepala Desa Sraten, Rohmat, mengungkapkan bahwa ada 25 rumah yang terendam banjir di wilayahnya.

"Dari jumlah tersebut, empat keluarga terpaksa mengungsi di balai desa," jelasnya.


Menurut Rohmat, setelah banjir, warga langsung mengadakan kerja bakti membersihkan material yang masuk ke rumah dan di jalanan.

"Kami juga akan meminjam alat berat BPBD untuk membuat tanggul darurat sekaligus normalisasi sungai, karena jika dibiarkan seperti ini terus, setiap hujan pasti akan banjir," paparnya.

Sementara Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto, mengatakan, selain banjir juga terjadi tanah longsor.

Longsor terjadi di bangunan SDN 01 Tegaron, Banyubiru, setinggi 5 meter dan lebar 25 meter.

"Tebing longsor itu menimpa rumah penjaga sekolah atas nama Bapak Yasman," papar Heru.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/24/17435891/rawa-pening-meluap-akibat-hujan-deras-ratusan-rumah-terendam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke