Salin Artikel

Bio Farma Kembangkan Plasma Konvalesen untuk Terapi Pasien Covid-19

“Metode pengobatan konvalesen plasma Covid-19 ini diharapkan dapat segera diimplementasikan,” ujar peneliti Bio Farma Neni Nurainy dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4/2020).

Neni menjelaskan, konvalesen plasma bekerja dengan memanfaatkan antibodi yang muncul secara alami dari tubuh pasien Covid-19 yang sudah sembuh.

Kemudian, antibodi yang terkandung dalam plasma tersebut diberikan kepada pasien Covid-19 lainnya yang termasuk ke dalam kategori kritis atau pasien yang membutuhkan ventilantor.

“Secara prinsip, hal tersebut memang bisa dilakukan, karena secara alami tubuh kita akan menghasilkan antibodi setiap kali tubuh kita diserang mikro organisme, baik virus atau bakteri,” kata Neni.

Antibodi yang terdapat dalam plasma darah pasien Covid-19 yang sudah sembuh bisa dimanfaatkan sebagai terapi tambahan untuk pasien Covid-19 lainnya yang sudah memasuki masa kritis.

Menurut Neni, antibodi ini akan menetralisasi virus.

Selain itu, terdapat komponen lain pada plasma yang berkhasiat pada pasien.

Namun,  perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komponen yang berperan penting dalam kesembuhan pasien.

“Tubuh kita ini sudah dirancang sedemikian rupa, bisa bertahan dari serangan virus atau bakteri tertentu. Secara alami juga, tubuh kita akan mengeluarkan antibodi yang spesifik untuk menyerang virus/bakteri tersebut,” tutur Neni.


Antibodi alami tersebut dimanfaatkan untuk menjadi antivirus yang menghambat perkembangan Covid-19.

Neni mengatakan, sistem kerja konvalesen plasma ini hampir sama dengan serum.

Tubuh pasien yang menerima konvalesen plasma dari donor akan dapat menetralisasi virus, sehingga virus yang berada di dalam tubuh pasien tidak bertambah banyak.

Sementara itu, Kepala Divisi Surveilans dan Uji Klinis Bio Farma Novilia S Bachtiar mengatakan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pasien donor yang akan memberikan plasma darahnya.

Beberapa di antaranya, tidak ada gejala klinis dan hasil swab negatif sebanyak dua kali berturut–turut.

“Selain itu, tidak menggunakan ventilator, plasma dari pendonor tidak mengandung penyakit lain seperti Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, dan lainnya. Kemudian, titer antibodinya untuk corona menunjukan angka kisaran 1:160 lebih,” ucap Novi.

Novi menambahkan, plasma yang diambil adalah plasma yang sudah memasuki minimal hari ke-14 setelah dinyatakan sembuh.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/23/23203501/bio-farma-kembangkan-plasma-konvalesen-untuk-terapi-pasien-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke