Salin Artikel

Fakta Lapas Sorong Rusuh, Cemburu Tak Dapat Asimilasi dan Minta Bebas

KOMPAS.com - Ratusan narapidana mengamuk dan membakar sejumlah fasilitas di dalam Lapas II B Sorong, Papua Barat, pada hari Rabu (22/4/2020) malam.

Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sorong, Minus Ananto, kerusuhan tersebut dipicu kecemburan ada beberapa napi yang bebas karena asimilasi.

Sementara itu, situasi dapat dikendalikan setelah aparat gabungan TNI dan Brimob turun ke lokasi kejadian.

Menurut Minus, para napi yang terlibat kerusuhan menuntut untuk dibebaskan.

"Mereka minta bebaskan semua. Mereka (sampaikan) berhak untuk hidup. Sementara kita perhatikan semua," ujar Minus, dilansir dari Kompas TV.

Seperti diketahui, untuk mengendalikan kerusuhan, aparat gabungan TNI-Brimob dikerahkan untuk mengamankan lapas yang menampung 335 narapidana tersebut.

Hingga Rabu malam, petugas berhasil mengendalikan situasi dan meminta para napi untuk kembali ke ruangan masing-masing.

"Kita sampaikan ke atas, tapi malam ini kita sudah sampaikan agar tenang dulu. Kami pastikan situasi di sini aman terkendali. Ada 84 napi yang dikeluarkan (asimilasi), dan mereka menuntut untuk dikeluarkan juga," ujar Kapolres Sorong Kota AKBP Ari Nyoto.

Dilansir dari KompasTV, tampak para napi membakar sejumlah barang milik Lapas Sorong.

Minus menjelaskan, saat kerusuhan terjadi, petugas mengedepankan tindakan persuasif kepada para napi.

Tindakan tersebut mampu meredakan kerusuhan hingga tidak berlarut-larut.

Namun demikian, tampak aparat TNI-Brimob masih tetap berjaga-jaga di sekitar lapas.

"Sementara mereda dan sudah tidak ada konflik lagi. Kita masih berusaha lebih persuasif untuk memasukkan mereka ke kamar," ujar Minus dikutip dari Kompas TV, Rabu malam. (David Oliver Purba).

https://regional.kompas.com/read/2020/04/23/06000091/fakta-lapas-sorong-rusuh-cemburu-tak-dapat-asimilasi-dan-minta-bebas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke