Salin Artikel

Bermula dari Keresahan, Devia Bantu Petugas yang Berjuang Saat Corona

Devia dan sang ibu rutin mengantar makanan dan minuman ringan itu sejak dua pekan lalu.

Di sana, terdapat petugas keamanan dan medis yang menjaga dua lokasi karantina bagi eks penumpang KM Lambelu.

Kegiatan itu bermula ketika KM Lambelu merapat di Maumere, Kabupaten Sikka. Kedatangan kapal itu sempat menarik perhatian publik.

Saat itu, Pemkab Sikka melarang kapal itu merapat ke pelabuhan. Karena, ada beberapa kru kapal yang dinyatakan reaktif saat diperiksa menggunakan alat rapid test virus corona baru atau Covid-19.

Para penumpang sempat histeris dan protes akibat larangan merapat itu. Beberapa di antaranya bahkan melompat ke laut karena panik.

Akhirnya, Pemkab Sikka mengizinkan kapal itu merapat. Syaratnya, para penumpang harus diperiksa dan menjalani karantina mandiri selama dua pekan.

Gedung SCC Maumere dan Rumah Dinas Bupati Sikka jadi lokasi karantina para penumpang tersebut.

Sejak saat itu, petugas medis dan petugas keamanan rutin berjaga di dua lokasi tersebut.

Devia saat itu heran dengan perbincangan di media sosial dan lingkungannya. Masyarakat panik dengan kedatangan kapal itu dan potensi masuknya virus corona baru.

Di sisi lain, para petugas keamanan dan medis terus bekerja untuk memastikan kondisi tetap aman.

Mereka, kata Devia, berjuang di garis depan dengan risiko terpapar Covid-19. Menurutnya, seharusnya masyarakat tak menambah beban mereka dengan kepanikan.

"Saat itulah niat saya membantu para petugas dengan mengantar minuman dan makanan ringan. Saya mulai membujuk ibu agar menyisihkan uang hasil jualan makanan secara online yang digeluti selama ini," kata Devia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/4/2020) malam.

Sang ibu pun menyambut baik niat anaknya. Mereka membuat bubur kacang, ubi goreng, pisang goreng, dan kopi di rumah.

Makanan ringan dan minuman itu diserahkan kepada petugas yang berjaga di garis depan.

"Semuanya kami uang pribadi," kata dia.

Devia sadar, bantuan yang diberikan kepada petugas yang berjaga itu tak sebearapa. Tapi, ia bersyukur masih bisa berbagi dengan para petugas.

Unggah aktivitas di media sosial

Pada hari pertama, Devia hanya ditemani sang ibu. Tapi sebagai generasi milenial, Devia sadar dengan kekuatan media sosial.

Ia pun memotret aktivitasnya dan mengunggah foto itu ke media sosial Facebook.

Unggahan itu memancing perhatian sejumlah ibu-ibu. Mereka pun berbincang di media sosial dan menawarkan diri untuk bergabung,

Devia pun mendapatkan bantuan makanan ringan dari ibu-ibu tersebut. Beberapa ibu-ibu juga membantu Devia membagikan makanan dan minuman itu.

"Pernah satu kali ada yang minta minuman wedang jahe. Kami pun memenuhi permintaan itu," ujar Devia.

Seiring waktu, Devia juga membagikan masker kepada warga. Masker itu didapat dari bantuan masyarakat yang digalang di media sosial.

Saat itu, Devia mengunggah foto menu makan siang di media sosial. Beberapa masyarakat pun menawarkan masker kain kepadanya.

Tiap hari ia menyediakan 10 paket makanan untuk ditukarkan dengan 10 pelanggan pertama. Menu makanan itu ditukar dengan masker kain.

Masker-masker hasil tukar dengan menu makanan tersebut dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Devia menuturkan, dirinya melakukan barter menu makanan dengan masker kain sejak, 12 April 2020.

"Saat di-posting, ternyata banyak yang respon. Bahkan melampaui kuota yang ditawarkan. Masker-masker yang saya dapat pertama itu dibagikan kepada para pedaganng di pasar Alok," tutur Devia.

Devia bersama ibu-ibu yang bergabung dalam timnya akan terus berbagi kepada para petugas medis, petugas keamanan, dan warga yang membutuhkan selama pandemi virus corona.

"Mari kita terus galakkan aksi solidaritas ini. Memberi tidak harus dari kelebihan, tetapi bisa dari kekurangan," kata Devia.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/22/11270881/bermula-dari-keresahan-devia-bantu-petugas-yang-berjuang-saat-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke