Salin Artikel

Ratusan Masker Kain Buatan Tahanan Lapas Perempuan Dibagikan ke Panti Asuhan

Ratusan masker itu disumbangkan ke panti asuhan, pedagang pasar, dan pengguna jalan di wilayah Denpasar selama pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Kalapas Perempuan Klas IIA Denpasar Lili mengatakan, pandemi virus corona baru atau Covid-19 tak membuat para penghuni lapas berhenti berkarya.

Awalnya, masker buatan penghuni lapas perempuan itu dibagikan ke tahanan lain.

"Ada yang dibawa ke pasar, bagi pengendara yang enggak pakai masker, dan panti asuhan beserta kue buatan mereka sendiri juga sudah dibagikan," kata Lili seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/4/2020).

Lili menyebut, kegiatan ini sekaligus memperingati perayaan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.

Sebanyak 500 masker itu dibagikan pada Senin (20/4/2020). Rinciannya, sebanyak 100 masker dan makanan ringan di panti asuhan, 260 masker untuk petugas lapas dan tahanan lain, dan 150 masker dibagikan ke pengguna jalan di Denpasar.

Kegiatan sosial itu sekaligus sebagai ajang promosi masker kain yang dibuat tahanan Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar.

Menurut Lili, masker buatan tahanan tersebut memiliki kualitas yang baik.

"Pembuatan masker dikerjakan empat orang dan menghasilkan 70 masker per hari. Mereka yang jahit juga sebelumnya pernah bekerja di garmen," jelas dia.


Perayaan Hari Kartini 2020 di Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar sedikit berbeda dari biasanya.

Biasanya, perayaan Hari Kartini diramaikan pentas musik warga binaan, akvitas membuat kebaya bersama, melukis, menjahit, dan beberapa aktivitas kreatif lain.

Tapi, kegiatan tahun ini diganti dengan aksi berbagai masker untuk mendukung upaya pemerintah mencegah penyebaran virus corona baru.

SAat ini, terdapat 186 warga binaan di dalam Lapas Perempuan Klas II A Denpasar.

“Untuk kain-kain yang kita gunakan diperoleh dari pelatihan membuat baju boneka, karena masih ada stok jadi kami manfaatkan untuk membuat masker,” jelasnya.

Selain itu, peniadaan jam kunjungan tetap berlaku dan digantikan dengan sistem online melalui video call agar warga binaan tetap bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

Lili mengatakan rentang waktu video call tetap dilakukan seperti biasa, dimulai dari pukul 09.00 pagi sampai sore hari saat tutup blok.

Hingga saat ini, tercatat ada 21 orang warga binaan Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar yang telah menjalani asimilasi.

“Pesan untuk WBP yang sudah keluar dari Lapas tetap menaati aturan dan tidak mengulangi lagi perbuatannya, sedangkan untuk yang di dalam Lapas agar tetap mengintrospeksi diri dan kita sebagai petugas juga selalu menguatkan mereka saat pandemi COVID-19 ini,” jelas Lili.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/21/17442261/ratusan-masker-kain-buatan-tahanan-lapas-perempuan-dibagikan-ke-panti-asuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke