Salin Artikel

Nasib Pemulung di Tengah Corona, Penghasilan Turun, Masker Pun dari Secarik Kain Lusuh...

Sebagian dari mereka mengaku khawatir terpapar corona dari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, namun apa daya urusan perut tak lagi membuat mereka mundur.

Jumat (17/4/2020) pagi, Suwarni (65) warga tak jauh dari lokasi TPAS menunggu truk sampah masuk. Dirinya bersama belasan pemulung lainnya menunggu barang yang bisa dijual kembali seperti plastik dan yang lainnya.

Menggunakan masker wajah dari secarik jarik lusuh, yang tentunya tak layak untuk masker. Namun itu mampu menahan panas dan bau yang menyengat yang ditimbulkan dari sampah.

"Corona, kulo mboten reti (saya tidak tau)," kata Suwarni saat ditemui di pinggir TPAS Wukirsari Jumat.

Pendapatan turun drastis

Sesekali mengamati kendaraan yang masuk ke area TPAS, Suwarni bercerita sudah hampir 20 tahun menjadi pemulung.

Meski hal itu bukan cita-citanya, namun keadaan ekonomi keluarga memaksanya untuk menjadi pemulung. Setelah diberitahu mengenai corona, dahinya mengrenyit dan merasa khawatir.

"Ya bagaimana lagi sudah terbiasa seperti ini," kata Suwarni.

Mudiyah (55) pemulung lainnya, mengatakan jika sejak pandemi berlangsung terjadi penurunan hasil mengais sampah.

Biasanya Rp 60.000 setiap sore dia bawa pulang dari hasil penjualan sampah yang bisa diaur ulang, tetapi sejak beberapa pekan terakhir Rp 15.000 sampai Rp 20.000.


Khawatir terpapar corona dari sampah rumah sakit

Bantuan dari pihak ketiga pun belum didapat, hanya beberapa hari lalu ada sekelompok orang memberinya nasi kotak.

"Setelah ada corona penurunan pendapatan luar biasa, mungkin sampahnya sedikit ya," ucap Mudiyah.

Pemulung lainnya, Lastri (57) mengakui kekhawatiran yang sama. Apalagi ada sampah non medis dari sejumlah rumah sakit.

"Yang berani cuma pemulung laki-laki mas. Kalau perempuan nyari yang biasa saja. Sampah dari rumah sakit letaknya di selatan itu," ucap Lastri.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/19/20112861/nasib-pemulung-di-tengah-corona-penghasilan-turun-masker-pun-dari-secarik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke