Salin Artikel

Petani Tewas Setelah Salah Minum, Dikira Air Ternyata Apotas

BLORA, KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa Sugiyah (52) seorang petani di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (17/4/2020).

Ia tewas setelah keliru meminum air mineral yang ternyata cairan apotas (potassium sianida). Sebagai catatan, apotas biasa digunakan petani untuk membasmi hama.

Kepala Desa Panolan, Kurmaeni Kurniawan menjelaskan, Sugiyah, ibu dua anak tersebut tewas setelah tak sengaja menenggak cairan apotas.

"Meninggal di lokasi persawahan," terang Kurmaeni saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Menurut Kurmaeni, sebelum insiden naas tersebut, korban mencari batang padi untuk pakan ternak hingga masuk area persawahan wilayah Desa Sumberarum, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Kampung halaman korban berbatasan langsung dengan Desa Sumberarum.

Saat itu korban yang sudah tak kuat menahan dahaga berupaya meminta air putih kepada petani lain.

Namun, saking hausnya, korban yang terburu nafsu langsung menenggak botol berisi apotas yang digunakan petani untuk membasmi burung emprit.

"Padahal petani yang dimintai minum korban sudah memberi tahu kalau air minumnya ditaruh di dalam tas. Tapi entah kenapa korban salah ambil botol berisi apotas yang ditaruh di bawah pematang sawah," ungkap Kurmaeni.

Mengetahui peristiwa tak terduga tersebut, para petani yang berada di sawah langsung membawa korban ke Puskesmas terdekat.

Namun sayang, di perjalanan korban sudah tak bernapas lagi.

"Jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," ujar Kurmaeni.

Sementara itu Kapolsek Kedungtuban Iptu Suharto membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar ada yang meninggal minum apotas. Kami juga sudah meluncur ke lokasi," ujarnya..

https://regional.kompas.com/read/2020/04/17/19271961/petani-tewas-setelah-salah-minum-dikira-air-ternyata-apotas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke