Salin Artikel

Emak-Emak di Madiun Racik Jamu "Anti-Corona", Dibagikan Gratis Setiap Hari

Jamu yang berasal dari dari aneka empon-empon itu dibagikan gratis bagi warga yang melewati Jalan Sentul, Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.

Kegiatan ini sudah dilakukan sejak pekan lalu.

"Jamu penguat imun itu kami bagi untuk warga pagi dan sore hari. Warga yang melewati Jalan Sentul boleh mengambil gratis," ujar Frisca Irawan Harimurti, inisiator pembagi jamu gratis kepada Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

Setiap hari Frisca bersama ibu mertuanya dibantu anggota pengajian lainnya membagikan 120 cup minuman jamu.

Pembagian dibagi dua waktu, pagi pukul 08.00-09.00 WIB sebanyak 60 cup, dan sore pukul 16.00-17.00 WIB sebanyak 60 cup.

Dalam setiap cup jamu yang dibagi, terdapat bahan empon-empon berupa kunyit, temulawak, temumangga, sere, kayu manis, dan sambirotonya.

Khasiatnya selain menambah imun juga dapat mencegah osteoporosis hingga antibiotik.

Frisca mengatakan, jamu penguat imun yang dibagi sudah dikemas cup plastik sehingga mudah dikonsumsi warga. 

Sehingga warga bisa minum di rumah tanpa takut tumpah.

“Setiap hari selalu habis. Nanti Insy Allah kami akan tambah jumlahnya lagi,” jelas Frisca.

Tak hanya dalam bentuk cup siap minum, disediakan juga jamu yang dibungkus plastik dan siap rebus untuk dibawa pulang.

Masing-masing bungkusan plastik berisi empon-empon yang sudah dipotong kecil-kecil lalu dikeringkan.

Warga ketagihan

Setelah mencoba jamu gratis penguat imun, banyak warga yang setiap pagi kembali mengambil jamu tersebut.

Bahkan ada yang meminta izin mengambil lebih dari satu dengan alasan untuk membawakan untuk saudaranya.

“Banyak yang cocok. Katanya badannya rasa enteng dan enak setelah mengonsumsi jamu kami,” jelas Frisca.

Ide pembuatan jamu

Ide jamu penguat imun gratis itu bermula saat Frisca bersama mertuanya, Ida Mudji Raharjo bercita-cita ingin berbagi jamu gratis bagi warga sebelum wabah corona mewabah.

Pasalnya, keluarganya memiliki sosok yang memahami meramu jamu tradisional.

Selain itu, sehari-hari keluarga Frisca juga tak pernah lupa minum jamu untuk menjaga kesehatan tubuh.

Niatnya itu baru terwujud setelah wabah corona mulai masuk Jawa Timur.

Ia bersama mertua dan grup emak-emak yang biasa menggelar pengajian, patungan membeli bahan dari petani empon-empon di desa.

“Saat wabah corona terjadi, ibu-ibu tidak lagi kumpul pengajian. Jadi kami kumpul dana sukarela kemudian dibelanjakan empon-empon di petani lalu dimasak menjadi jamu penguat ketahanan tubuh,” kata Frisca.

Sebelum meramu jamu, mereka berkonsultasi dengan ahlinya yang sudah biasa meracik jamu.

Setelah belajar, jamu yang diracik dimasak kemudian dibagi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Meski rasa jamunya pahit, tapi khasiat yang diberikan kepada tubuh luar biasa.

Jika dicampur dengan pemanis, maka khasiatnya akan banyak berkurang.

“Untuk penawarnya biasanya kami sediakan permen saja,” kata Frisca.

Ia menambahkan, bagi-bagi jamu gratis bagi warga tidak hanya diberikan saat wabah corona melanda Madiun saja.

Setelah pandemi Covid-19 berlalu, emak-emak ini tetap akan terus membagikan jamu gratis kepada masyarakat.

Frisca bersama ibu mertuanya dan emak-emak lain berharap jamu yang dibagikan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan demikian, setelah minum jamu, pertahanan tubuh warga lebih kuat sehingga tidak terjangkit Covid-19.

“Kami harap jamu yang kami berikan dapat bermanfaat bagi warga menghadapi pandemik Covid-19,” ujar Frisca.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/15/21322101/emak-emak-di-madiun-racik-jamu-anti-corona-dibagikan-gratis-setiap-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke