Salin Artikel

Sejumlah Pintu Masuk Kota Padang Ditutup, Boleh Masuk jika Benar-benar Berkepentingan

"Bahkan ada yang menelepon saya dan mengatakan kalau tidak mau ke Kota Padang saat ini. Hal ini dikarenakan sering dilakukan pemeriksaan," ujar Wali Kota Padang Mahyeldi kepada sejumlah wartawan, Rabu (15/4/2020).

Mahyeldi mengatakan, ditutupnya sejumlah pintu masuk menjadi salah satu alasan orang malas ke Kota Padang.

Sejak ditutupnya sejumlah pintu masuk ke Kota Padang sempat mengalami penurunan orang masuk.

"Saat ini pintu masuk kuta buat satu arah yaitu melalui by pass. Sehingga menimbulkan kemacetan karena adanya pemeriksaan. Hal itu membuat orang menjadi malas untuk ke Kota Padang," sebutnya.

Diberlakukannya sejumlah aturan seperti wajib menggunakan masker dan diberlakukan jam malam menurutnya juga mempengaruhi minat orang untuk ke Kota Padang.

"Jadi orang-orang datang ke Padang adalah orang-orang yang benar-benar memiliki kepentingan seperti membawa mobil barang. Dan tidak memiliki kepentingan tidak mau masuk ke Kota Padang. Dan hal itu yang kita harapkan," ungkapnya.

Diimbaunya kalau hanya sekedar bertemu dan melepaskan kangen tidak usah datang dulu ke Padang. Apalagi yang ditemui itu dalam usia rentan untuk terkena virus corona.

"Kalau hanya sekedar bertemu orang tua, apalagi dalam usia rentan sebaiknya ditahan dulu sampai situasi penyebaran virus corona ini mereda," paparnya.

Update 14 April 2020, jumlah warga Sumbar yang positif corona mencapai 48 kasus. Sebanyak tujuh kasus dinyatakan sembuh. Semenara jumlah pasien dalam pengawasan ( PDP) sebanyak 170 orang. Sebanyak 111 orang sudah dinyatakan negatif corona.

Di Kota Padang sendiri, per 14 April 2020, tercatat ada 33 pasien positif corona. Empat pasien sembuh dan tiga meninggal dunia. 

https://regional.kompas.com/read/2020/04/15/10463121/sejumlah-pintu-masuk-kota-padang-ditutup-boleh-masuk-jika-benar-benar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke