Salin Artikel

Kronologi 2 Warga Ditemukan Tewas di Area Freeport, Pamit Cari Ikan dan Mayat Tertimbun Pasir

Diduga Eden dan Ronny tewas tertembak saat operasi Satgas TNI di Arep PT Freeport Indonesia.

Dua mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh dua pendulang emas tradisional pada Senin (13/4/2020) sekitar pukul 14.00 WIT.

Saat itu Demian Hagoha dan Wilhemus Baker usai makan siang di kamp.

Ketika akan kembali ke Kali Kabur untuk mendulang emas, mereka berdua melihat mayat tertimbun pasir.

Mayat tanpa kaki tersebut sudah mengeluarkan aroma tak sedap. Hanya ada tubuh, kedua tangan, dan kepala yang sudah tidak dapat dikenali lagi.

Demian dan Wilhemus langsung melapor ke sekuriti PT Freeport. Mereka kemudian meneruskan laporan ke Polsek Kuala Kencana.

Dari hasil TKP, polisi tidak menemukan identitas di mayat tersebut.

Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Satuan Reskrim Polres Mimika kemudian menggunakan alat sidik jari untuk mencari data dua warga yang tewas itu,

Namun dari sidik jari, identitas dua warga tersebut tak diketahui karena belum terdaftar di Disdukcapil Kabupaten Mimika.

"Saat dicek sidik jari menggunakan alat, mayat belum terdaftar di Dukcapil Kabupaten Mimika. Artinya belum punya KTP," ujar Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata di keterangan tertulisnya, Senin malam.

Mayat dua warga tersebut kemudian divisum di RSUD Mimika.

Hingga akhirnya diketahui jika dua mayat tersebut adalah Eden Armando Debari dan Ronny Wandik warga Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua.

Selama bertetangga, Eden Armando Debari dan Ronny Wandik tidak pernah berbuat macam-macam apalagi bergabung dengan KKB.

"Keduanya kala itu hanya mencari ikan di Kali Mile 34," kata Karel di RSUD Mimika.

Karel mengatakan peristiwa ini begitu menyakiti hati keluarga dan meminta aparat melakukan proses hukum.

Menaggapi kasus tersebut, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bersama Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw, bertemu keluarga dan kerabat korban di kamar jenazah RSUD Mimika.

Kedua jenderal bintang dua ini menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban.

Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab berjanji akan melakukan investigasi atas kasus tersebut.

"Ada petugas yang sudah ditunjuk untuk melaksanakan investigasi, sehingga bisa kita selesaikan dan tentu saja ada proses hukum yang berjalan," kata Pangdam, Selasa (14/4/2020).

Kedua jenazah sudah diambil pihak keluarga Selasa sore dan kini disemayamkan di rumah duka di Distrik Kwamki Narama untuk dimakamkan.

Ivan diduga menggunakan rumahnya untuk menyembunyikan anggota KKB. Rumah Ivan di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, Papua disergap oleh TNI Polri pada Kamis (9/4/2020).

Di dalam rumah Ivan ditemukan sejumlah senjata yang diduga didigunakan oleh KKB.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan usai melakukan penyerangan Kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana, Senin (30/3/2020) lalu, KKB bersembunyi di rumah kayu itu.

"Ditemukan barang bukti berupa amunisi, senjata rakitan dan beberapa senjata tajam. Dari keterangan Ivan, barang-barang itu milik KKB yang tinggal di rumahnya," ujar Era.

Penahanan Ivan terkait kasus kejahatan terhadap keamanan negara (makar) dan atau kejahatan terhadap kejahatan jiwa orang lain.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irsul Panca Aditra | Editor: Robertus Belarminus, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/15/10200021/kronologi-2-warga-ditemukan-tewas-di-area-freeport-pamit-cari-ikan-dan-mayat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke