Salin Artikel

Seorang Pendaki Hilang di Gunung Butak, Hanya Ditemukan Sepatu, Kaus Kaki, dan Topi

Mengutip Tribunnews, Koordinator TRC PB Kota Batu, Suhartono mengatakan, jalur pendakian sejatinya ditutup untuk sementara waktu.

Penutupan itu sebagai langkah antisipasi di tengah pandemi Covid-19.

Namun, pendaki yang hilang nekat menaiki gunung bersama 16 temannya tanpa izin.

Kasi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Choirur Rochim mengatakan, 17 pendaki menaiki gunung, Jumat (10/4/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.

Rombongan pendaki tiba di Pos 3 atau dekat Kali Ampuh sekitar pukul 19.00 WIB. Rombongan sempat beristirahat di pos itu.

Setelah melanjutkan perjalanan, salah satu pendaki atas nama Jopi Pranata tiba-tiba keluar jalur dan melompat ke semak-semak.

Setelah diketahui ada salah satu anggotanya yang hilang, rombongan mendirikan tenda di pos itu dan melakukan pencarian selama dua hari.

Namun, hingga hari ini Jopi belum juga ditemukan.

Proses pencarian hanya menemukan sepatu, kaus kaki dan topi milik Jopi.

"Ditemukan sepatu, kaus kaki, dan topi milik survivor di daerah sekitar survivor hilang. Setelah jarak 50 meter, tidak ditemukan jejak survivor," ujar Choirur saat dihubungi, Senin.

Hari ini, tim gabungan dari Polsek Batu, Perhutani, Linmas, Basarnas Surabaya, dan relawan berangkat melakukan pencarian.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/13/22012061/seorang-pendaki-hilang-di-gunung-butak-hanya-ditemukan-sepatu-kaus-kaki-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke