Salin Artikel

Menangis, Satpam yang Tampar Perawat Mengaku Anaknya Sedang Sakit

KOMPAS.com - Budi Cahyono (43), petugas keamanan sekolah asal Kemijen, Semarang Timur, mengaku menyesal telah menampar seorang perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, pada Kamis (9/4/2020).

Di hadapan polisi, dirinya pun mengaku meminta maaf telah berbuat kasar hanya karena diingatkan untuk memakai masker oleh korban.

"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk tapi disuruh pakai masker," ujarnya sembari meneteskan air mata di Kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020).

Budi lalu menceritakan, waktu itu dirinya hanya menggetok wajah dan tidak melakukan penganiayaan terhadap korban.

"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," katanya, dilansir dari Tribunnews.

Kronologi

Budi mengatakan, peristiwa itu terjadi di Klinik Pratama Dwi Puspita di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/4/2020) pukul 09.00 WIB.

Awalnya pria yang berprofesi sebagai satpam itu datang berobat. Namun Budi datang ke klinik tanpa mengenakan masker.

Saat itu, HM yang melihatnya mengingatkan agar B mengenakan masker ketika berobat. Namun, hal itu justru membuat emosi dan melakukan tindakan kasar pada korban.

Setelah itu korban mengalami trauma dan pusing usai mendapat tindakan tak menyenangkan tersebut.

"Karena tidak terima kemudian terlapor B melakukan pemukulan. Setelah kejadian kemudian korban melapor di Polsek Semarang Timur," jelas dia.

(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/13/18300061/menangis-satpam-yang-tampar-perawat-mengaku-anaknya-sedang-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke