Cerita Amin, Pasien Positif 01 Lampung Sembuh dari Corona: Hati yang Gembira adalah Obat yang Manjur...

Penatua (tokoh agama) Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Lampung ini sudah terlihat segar saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Langkapura, Jumat (10/4/2020).

Amin baru selesai melaksanakan ibadah Jumat Agung yang disiarkan secara streaming dari gerejanya.

"Ini lagi batuk, tapi bukan gejala (corona), tenggorokan gatal," kata Amin, Jumat (10/4/2020).

Dirawat 26 hari, stres bikin kondisi turun

Kondisi Amin berangsur pulih usai dirawat selama 26 hari di Ruang Isolasi RS Abdul Moeloek sejak pertengahan Maret 2020.

Amin menjadi pasien paling lama di ruang isolasi tersebut. Selama dirawat, kondisi kesehatan pasien pertama terkonfirmasi positif di Lampung ini naik turun.

"Satu minggu pertama itu down sekali, apalagi saya pasien pertama di Lampung," kata Amin.

Amin mengaku sempat stres, yang makin membuat kondisinya terus menurun.

Dorongan semangat dari dokter, perawat, keluarga, kolega, hingga jemaat gereja menumbuhkan rasa pantang menyerah di diri Amin.

Diberi buku TTS oleh istri Gubernur Lampung

Dua buku kumpulan TTS Kompas pemberian istri gubernur Lampung dan pemutar musik digital di ponsel membantu Amin mengatasi rasa stres selama diisolasi.

"Dapat kiriman dua buku TTS dari istri Pak Gubernur. Lumayan membantu supaya otak terus bekerja. Karena diisolasi kan enggak boleh ngapa-ngapain," kata Amin.

Amin berusaha untuk tetap bahagia dan gembira selama masa perawatan.

Bagi Amin, ini adalah kunci agar semangat untuk sembuh terus terjaga.

Terlebih lagi, Amin sempat mengetahui telah beberapa kali isu berhembus bahwa dia telah meninggal.

Amin pun terkesan dengan kesabaran para tim medis yang merawatnya hingga sembuh.

Bagi Amin, perjuangan tim medis patut disebut kepahlawanan. Tidak sekali pun Amin mendengar tim medis mengeluh di ruang isolasi.

"Mereka (tim medis) terus memberi semangat bahwa saya bisa sembuh," kata Amin.

Terpapar saat acara GPIB di Bogor

Diketahui, pasien positif 01 Lampung ini diduga terjangkit virus corona usai mengikuti Persidangan Sinode Tahunan GPIB pada 26-28 Februari 2020 di Bogor.

Informasi bahwa pasien positif 01 mengikuti acara itu disampaikan anak pasien saat memeriksa kesehatan di Puskesmas Simpur.

Anak dari pasien memberi tahu, ada informasi dari perkumpulan jemaat, salah satu jemaat dari Jawa Tengah meninggal dunia dengan diagnosis Covid-19, dan ada satu jemaat dari Jakarta sedang dirawat karena Covid-19.