Pulang Melaut dari Kepri, Nelayan ODP di Asahan Meninggal, Sempat Mengeluh Sesak Napas

Ia meninggal sekitar pukul 01.30 WIB dini hari setelah mendapat perawatan di ruang isolasi RSUD Tengku Mansyur, Kota Tanjungbalai, Asahan.

AS baru saja pulang melaut di perairan kawasan Kepulauan Riau.

Saat pulang ke rumah, AS mengeluh sesak napas dan dilarikan ke rumah sakit hingga dinyatakan meninggal dunia.

Atas riwayat perjalan dan gejala yang ada maka disepakati oleh tim medis dan keluarga, terhadap penanganan jenazah AS dilakukan sesuai protokoler covid-19.

"Kalau dari keterangan Kepala Pustu Kapias Baru 8, Kecamatan Tanjungbalai, ibu Nurlia bahwa almarhum sejak umur 3 tahun memang mempunyai riwayat sesak nafas," jelas Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Asahan, Rahmat Hidayat Siregar dilansir dari Tribun Medan.

Rahmat mengatakan penyakit AS kambuh saat berada di tengah laut bersama rekannya saat mencari ikan.

AS sempat akan dibawa ke rumah sakit di Batam. Namun mereka tak mendapat izin untuk mendarat.

"Oleh rekan-rekannya pada tanggal 8 April, kemudian dibawa ke kampung halaman. Setibanya di darat langsung dibawa ke Puskesmas Sei Apung," sebutnya.

Kondisi AS terus memburuk dan ia dibawa ke RSUD Tanjungbalai pada Kamis dini hari. Tak lama di sana, AS pun dinyatakan meninggal dunia.

"Berdasarkan koordinasi dengan pihak rumah sakit, dan demi menghindari kemungkinan lain, maka dilakukan pemakaman sesuai prosedur PDP," ungkap Rahmat.

Jenazah dimakamkan sekitar pukul 10.15 WIB di TPU Dusun VII, Jalan Sipori-pori Ujung/Jalan Antara, Desa Kapias Batu 8, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Seorang Nelayan ODP Covid-19 Meninggal Dimakamkan di Tanjungbalai, Sempat Mengeluh Sesak Nafas