Salin Artikel

Warga Diminta Tak Besuk Bayi 4 Bulan yang Baru Sembuh dari Covid-19

Direktur RSUD Wates, Lies Indriyati mengharapkan bayi lebih banyak istirahat di rumah. Karenanya, warga dan kerabat diimbau tidak menjenguk bayi itu terlebih dahulu. 

Lies mengungkapkan, imbauan ini untuk melindungi bayi yang baru sembuh dan masih rentan tertular penyakit serupa. 

“Bukan dilarang, tetapi belum tentu yang  datang semuanya sehat atau tidak membawa virus. Nuwun sewu (maaf) jangan besuk dulu. Biar (bayi ini) tidak ketularan lagi," kata Lies dalam keterangan pers via video conference di Kantor Pemkab Kulon Progo, Senin (6/4/2020).

"Kita tidak tahu apakah setelah terinfeksi adik ini memiliki kekebalan yang cukup  ketahanannya untuk menghadapi serangan virus lagi,” sambungnya.

Lies mengungkapkan, penyebaran virus corona ada yang bergejala dan ada pula yang tidak bergejala. Masyarakat harus waspada khususnya yang tanpa bergejala. 

Sementara, belum ada penelitian yang menunjukkan pasien sembuh tidak tertular lagi. Untuk melindungi bayi yang baru pulih itu, Lies mengharap tidak ada yang membesuk.

Humas Tim Covid RSUD Wates, Albertus Sunuwata Triprasetya mengungkapkan, manusia mengandalkan antibodi dalam melawan virus ini.

Karenanya, belum tentu pasien sembuh tidak tertular lagi. Bayi dan orang lanjut usia merupakan usia paling rentan tertular. 

Pihak RSUD Wates mengharapkan, bayi tersebut menjalani karantina di rumah.

“Kalau sampai rumah harus tetap karantina dan isolasi. Adik ini harus istirahat dulu meski negatif. Karena virus ini mengandalkan antibodi, masih memungkinkan terinfeksi lagi. Maka harus terus dijaga dan ketahanan tubuh ditingkatkan,” kata Sunu.


Sementara itu, pasien berusia 4 bulan yang sembuh dari Covid–19 ini masih belajar menerima nutrisi makan lewat alat khusus dalam perawatan RSUD Wates.

Bayi itu masih beradaptasi dengan oksigen dan nutrisi yang diterimanya. 

Walau demikian, bayi bisa pulang seizin dokter. 

“Kalau tidak sore nanti atau besok akan dipulangkan. Bayi ini masih menunggu adaptasi oksigen dan nutrisinya,” kata Lies.

RSUD Wates merawat bayi jenis kelamin laki-laki mulai Rabu (17/3/2020). Dia datang dengan kondisi lemah dan sesak.

Bayi ini memiliki riwayat perjalanan ke Surakarta, zona merah Covid-19 di Jawa Tengah. 

Gejala dan riwayat perjalanan itu membuat bayi menempati ruang isolasi yang saat itu masih baru setengah jadi.

RSUD Wates mengirim swab nasofaring pasien ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. Sepekan dalam perawatan, bayi dinyatakan positif tertular Covid-19.

“Intinya, infeksi virus itu tergantung stamina dan daya tahan tubuh. Ketahanan tubuh itu yang kami pantau,” kata Sunu.


Kondisi pasien membaik setelah dua pekan perawatan. Dokter masih mengevaluasi sebelum dinyatakan bisa pulang. 

Sunu mengungkapkan, RSUD Wates akan terus memantau perkembangan bayi tersebut.

Mereka menjalin hubungan dengan pasien, baik lewat puskesmas, dokter, maupun hubungan pesan singkat maupun telepon. 

Dengan keberhasilan bayi sembuh, maka tidak ada lagi pasien Covid-19 yang dirawat RSUD Wates. Bayi merupakan satu-satunya pasien positif terinfeksi virus corona di Kulon Progo. 

Namun, masih ada dua laki-laki dewasa pasien dengan status PDP.

Keduanya masih menunggu hasil laboratorium atas swab nasofaring mereka. Sementara ini, kondisi keduanya dinyatakan baik.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/06/22305481/warga-diminta-tak-besuk-bayi-4-bulan-yang-baru-sembuh-dari-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke