Salin Artikel

Cerita Gunadi Tetap Jualan Cireng di Tengah Pandemi Corona, Ditelepon Bank untuk Bayar Cicilan

Setiap pagi hingga malam hari, dia tetap mendorong gerobak jualannya mencari nafkah untuk keluarganya.

"Sangat berdampak, jualan saya terjun bebas, tapi saya tetap berdagang dengan mendorong gerobak," katanya di sela acara menerima bantuan dari Pemkab Tuban, Senin (6/4/2020) di lansir dari Surya.co.id.

Ia bercerita, sebelum pandemi Covid-19, ia bisa mendapatkan penghasilan kotor antara Rp 500.000 hingga Rp 600.000.

Namun saat ini ia hanya membawa pulang Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Biasanya ia berjualan mulai pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB.

"Sekarang jualan pagi sampai malam dapat segitu, tapi saya tetap jualan," ujarnya dengan raut muka lesu.

Pria yang juga sebagai Ketua Paguyuban Pedagang Keliling itu mengaku bersyukur karena masih berjualan meski tak seramai hari-hari sebelumnya.

Menurutnya, ada rekannya sesama pedagang keliling tak bisa lagi berjualan karena alun-alun atau car free day tutup selama wabah corona.

Meski masih bisa berjualan, Gunadi merasa cemas kerana ia masih memiliki cicilan yang belum lunas di salah satu bank.

Ia mengatakan saat tiba waktu pembayaran, ia ditelepon pihak bank agar segera membayar.

Saat dijelaskan kondisi ekonominya terdampak corona dan perihal relaksasi dari Presiden, Gunadi diminta untuk datang ke bank mengajukan keringanan.

"Ya itu yang saya bingung, saya sudah jelaskan minta keringanan tiga bulan, tapi disuruh ke kantor untuk mengajukan permohonan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kisah Gunadi, Pedagang Keliling di Tuban, Pilih Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

https://regional.kompas.com/read/2020/04/06/16460081/cerita-gunadi-tetap-jualan-cireng-di-tengah-pandemi-corona-ditelepon-bank

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke