Salin Artikel

Kisah PDP Hamil di Padang Sidempuan, Sempat "Live" Facebook dan Meninggal di Perjalanan Rujuk ke Medan

Ia meninggal di daerah Tebing Tinggi, Sumater Utara.

Pasien yang hamil 24 minggu sempat dirawat di RSUD Kota Padang Sidempuan.

Pasien masuk ruang isolasi RSUD Padang Sidempuan. Belum genap 24 jam di dirawat, ia sempat mengeluh pelayanan RSUD di akun Facebook pribadinya.

Di Facebook ia mengeluh jika RSUD Padang Sidempuan tak layak dan minta dirujuk ke Medan.

"Untuk Bapak Wali Kota Kota Padang Sidempuan tercinta, Bapak Irsan, tolong lah Pak kasih saya kesempatan. Saya dirujuk ke Medan, di rumah sakit yang lebih layak lagi, daripada Rumah Sakit Umum Kota Padang Sidempuan ini. Kasihan kandungan saya, fasilitas di sini juga kurang memadai. Tulis pasien tersebut di akun Facebook, Jumat (3/4/2020).

Tak lama setelah menulis status, pasien "live" Facebook dengan durasi 1 menit 41 detik dan mengeluhkan pelayanan rumah sakit.

Ia juga bercerita minuman baru datang 2 jam setelah ia meminta.

"Ini bagaimana mau makan, nasinya keras. Orang yang sehat saja tidak bisa makan ini, apalagi yang sakit seperti saya," kata pasien yang hamil tersebut sambil menunjukkan makanan.

Dalam siaran langsung tersebut, pasien terus mengeluh napasnya sesak dan minta pertolongan.

"Ya allah...Tuhan...sesak...tolong..." ujar pasien tersebut di akhir siaran langsung Facebook.

Unggahan tersebut sudah dikomentari dan dibagikan ratusan netizen.

Ia akhirnya dirujuk ke RSUP H Adam Malik di Kota Medan, Jumat (3/4/2020) pukul 23.40 WIB.

"Atas permintaan pasien dan keluarga, PDP yang sudah dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Padang Sidempuan, kita rujuk ke RSUP H Adam Malik di Kota Medan," ungkap Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution saat melakukan konferensi pers, Jumat (3/4/2020).

"Saya pastikan apa yang disampaikan pasien, 75 persen tidak benar. Itu ruangan yang digunakan pasien adalah ruangan VIP dan yang terbaik untuk kita jadikan isolasi," kata Tetty.

Tetty juga mengatakan kondisi makanan yang diberikan kepada pasien sama dengan makanan yang diberikan kepada semua pasien yang ada.

"Pasien bilang nasinya keras, tapi itu semua yang diberikan kepada pasien dan tidak ada yang komplain. Jadi semua pasien di sini mendapat perlakuan yang sama," ucap Tetty.

Soal kondisi kesehatan, saat itu Tetty menyebut pasien masih dalam keadaan stabil.

Pasien juga masih dapat berjalan dan menggunakan telepon seluler.

"Dia memang mengalami sesak napas dan dalam kondisi hamil. Tapi masih bisa berjalan dan menggunakan HP," ujar Tetty.

Hingga Jumat malam, menurut Tetty, pihaknya sudah menangani dua pasien PDP Covid-19 dan dirawat di ruangan isolasi yang ada di RSUD Kota Padang Sidempuan.

"Sampai malam ini sudah ada dua orang," ujar Tetty.

Setelah ada informasi PDP meninggal, pemkot dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Padang Sidempuan belum memberikan keterangan resmi terkait.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Kantor Pemkot Kota Padang Sidempuan yang juga menjadi posko Gugus Tugas Covid-19, petugas terlihat masih sibuk melakukan koordinasi untuk memastikan pemakaman PDP tersebut.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Oryza Pasaribu | Editor : Abba Gabrillin, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/05/13250041/kisah-pdp-hamil-di-padang-sidempuan-sempat-live-facebook-dan-meninggal-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke