Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Rapid Test, 300 Polisi Positif Corona | Jenazah Asal Jakarta Telantar 7 Jam

KOMPAS.com - Berita tentang hasil rapid test 300 dari 1.550 siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) di Sukabumi, Jawa Barat, terinfeksi virus corona, menjadi sorotan.

Menurut Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Musyafa, hasil rapid test  tersebut tidak 100 persen menjamin orang yang diperiksa positif Covid-19.

Namun, menurut Musyafa, 300 siswa tersebut tetap ditangani seperti pasien Covid-19.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono menjelaskan, 300 siswa tersebut telah dilakukan isolasi dan ditangani tim medis.

Lalu, berita tentang seorang pasien mengetahui dirinya positif corona setelah dinyatakan sembuh, juga menyita perhatian pembaca.

Pasien yang bernama Rhesa Haryo Wicaksono (22) juga mengaku dia adalah pasien pertama positif corona di Kota Malang.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Saat diwawancara melalui sambungan telepon, Rabu (1/4/2020), Resha mengaku tidak menyangka bakal terjangkit virus yang muncul pertama kali di Wuhan, China itu.

Menurutnya, selama menjalani perawatan di ruang isolasi, dirinya tidak diberi tahu jika sedang menderita infeksi corona.

Rhesa baru tahu bahwa dirinya positif Covid-19 setelah sembuh dan dipulangkan ke rumah.

“Saya keluar pada Sabtu tanggal 21, tanggal 23 baru dikasih tahu setelah di rumah. Ibu yang ngasih tahu,” katanya.

Sebanyak 300 dari 1.550 siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) di Sukabumi, Jawa Barat, dinyatakan terpapar virus corona.

"Sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, karena sehubungan adanya pemberitaan tentang siswa Setukpa yang ada di Sukabumi ini terjangkit atau positif corona, maka kami cek ke sini," kata Argo Yuwono dalam siaran pers yang diterima Kompas.com Rabu (1/4/2020).

Argo juga menjelaskan, saat ini para siswa Setukpa tersebut telah ditangani secara medis sesuai dengan prosedur penanganan pasien virus corona, termasuk dengan melakukan isolasi mandiri. 

''Dari 300 siswa ini sudah saya lihat, sudah dilakukan langkah-langkah oleh Setukpa dan Pusdokkes Polri dan SDM,'' ujar Argo.

Tim medis dari Puskesmas Tamansari, Tasikmalaya dengan berpakaian alat pelindung diri (APD), mengevakuasi jenazah yang berasal dari zona merah, Jakarta, pada Selasa siang.

"Betul, kemarin ada informasi bahwa ada jenazah yang meninggal dari zona merah Jakarta. Keluarganya langsung membawa jenazah itu ke Kota Tasikmalaya tanpa protokol kesehatan karena ketidaktahuannya. Jenazah disimpan di depan puskesmas, maksud keluarganya tadinya ingin diperiksa ke puskesmas sebelum dikuburkan," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan lewat telepon WhatsApp, Rabu (1/4/2020).

Seperti diketahui, jenazah berjenis kelamin pria itu sempat telantar selama 7 jam.

Kapolres Singkawang AKBP Prasetiyo Adhi W, memarahi pemilik warung kopi dan puluhan masyarakat yang asyik ngopi depan Masjid Raya Singkawang.

Rekaman video insiden itu pun menjadi viral di media sosial.

Dalam video itu, pemilik warung kopi tampak mengabaikan arahan agar hanya melayani kopi atau penganan dengan cara dibungkus.

“Bapak tahu mereka dari mana saja, habis ketemu siapa saja apa mereka dari zona merah, saya tidak melarang bapak berdagang, yang dilarang ini berkerumun, Bapak ngerti tidak, saya sudah berkali-kali ke sini,” kata Prasetiyo, Senin (30/3/2020) malam.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Utara, Andre Prayudha, Rabu (1/4/2020).

“Alhamdulillah hasilnya negatif. Ini kabar baik. Kami sudah sampaikan hasil ini ke camat seterusnya ke kepala desa,” sebut Andre.

Seperti diketahui, jenazah EY sempat dibungkus plastik oleh tim medis Rumah Sakit Umum Zainal Abidin.

Namun, begitu sampai di desa, bungkus plastik itu dibuka dan jenazah dimandikan.

Setelah peristiwa itu, seluruh orang yang terlibat prosesi pemandian jenazah disemprot disinfektan dan diminta menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

(Penulis: Kontributor Sukabumi, Budiyanto, Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha, Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor: Abba Gabrillin, Candra Setia Budi, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/02/06400011/populer-nusantara-rapid-test-300-polisi-positif-corona-jenazah-asal-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke