Salin Artikel

RSUD Padang Sidempuan Tolak Rawat PDP Covid-19, Pasien Telantar 3 Jam

Alasannya, ruang isolasi masih dalam tahap pengerjaan.

Pihak rumah sakit yang tercatat sebagai salah satu RS rujukan penanganan Covid-19 ini malah merujuk kembali pasien ke RS GL Tobing di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Satu mobil ambulans milik Pemkab Madina tiba di RSUD Kota Padang Sidempuan, Selasa (31/3/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.

Di dalamnya terdapat satu sopir, satu petugas medis dan satu pasien pria yang berstatus PDP dan datang ke RSUD Padang Sidempuan atas rujukan dari RS di Madina.

Setelah tiga jam tertahan, pasien malah kembali dirujuk ke RS GL Tobing di Deli Serdang.

"Tidak etis seperti ini, harusnya pihak RSUD Kota Padang Sidempuan sudah siap. Apalagi rumah sakit ini dijadikan pemerintah pusat sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19," ungkap M Nasution, sopir ambulans yang membawa pasien tersebut.

Dia juga mengeluhkan tindakan pihak RSUD Padang Sidempuan yang terkesan lamban dan bertele-tele.

Apalagi, status pasien yang dibawanya sudah ditetapkan sebagai PDP dan harus mendapat penanganan yang baik.

"Tidak benar ini petugas rumah sakitnya. Sampai berapa jam menunggu, rupanya pasien dirujuk lagi ke Medan. Buat apa rumah sakit ini dijadikan rujukan," keluh sopir.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSUD Kota Padang Sidempuan Tetty Rumondang mengatakan, alasan pihaknya menolak merawat pasien tersebut karena fasilitas ruang isolasi masih dalam tahap pengerjaan.

Tetty menyebut, sesuai standarisasi, ruangan isolasi harus berada pada ruangan tertutup dan itu masih dalam tahap pengerjaan.

"Ruangan isolasi kita masih dalam tahap pengerjaan. Dan tidak mungkin kita rawat pasien dengan ruangan yang tidak sesuai standarnya," ujar Tetty.

Itu yang menjadi alasan pihaknya merujuk kembali pasien yang datang dengan status PDP untuk mendapat penanganan di RS GL Tobing di Deli Serdang.

"Kalau masalah sopir dan petugas medis yang mendampingi sudah kita siapkan dari kita, dan mereka yang mendampingi pasien untuk dirujuk ke RS GL Tobing," kata Tetty.

Mengetahui adanya pasien ditolak rumah sakit, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Padang Sidempuan Khoiruddin Nasution menyesalkan tidak siapnya pihak RSUD untuk penanganan Covid-19.

Padahal sebelumnya, Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution mengatakan, RSUD Padang Sidempuan sudah siap untuk menangani pasien Covid-19.

"Seharusnya dari awal disampaikan saja kondisi ril kesiapan RSUD seperti apa, agar pasien dan petugas medis yang telah datang tidak sampai terkatung-katung. Ini sampai menunggu beberapa jam, baru dinyatakan ruangan masih direnovasi. Ini masalah yang urgent bukan main-main," ucap Khoir.

Khoir mengatakan, peristiwa itu bukan kali pertama terjadi.

Sejak RSUD Padang Sidempuan ditetapkan sebagai RS rujukan, sudah ada beberapa warga yang berstatus PDP malah dirujuk kembali ke RS di Medan.

"Dari beberapa kejadian tersebut, jelas menunjukkan ketidaksiapan RSUD Pemkot Padang Sidempuan sebagai RS rujukan pemerintah pusat," ucap Khoir.

Sebelumnya, Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution mengatakan, sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, RSUD Kota Padang Sidempuan siap menangani pasien.

Hal itu disampaikannya saat menyambut kedatangan 70 set alat pelindung diri (APD) sebagai salah satu fasilitas RSUD Pemkot Padang Sidempuan menangani Covid-19.

"Jika ditemukan ada warga yang terjangkit, kami tegaskan RSUD Padang Sidempuan sudah siap untuk menanganinya," kata Wali Kota saat meninjau RSUD Padang Sidempuan, Minggu (22/3/2020).

https://regional.kompas.com/read/2020/04/02/05400661/rsud-padang-sidempuan-tolak-rawat-pdp-covid-19-pasien-telantar-3-jam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke