Salin Artikel

Ini Alasan Warga Tolak Kawasan Wisata Rembangan Jadi Pusat Karantina Corona

KOMPAS.com - Rencana pemerintah daerah untuk menjadikan hotel di kawasan wisata di Desa Kemunging Lor, Kecamatan Arjasa, Jember, sebagai pusat karantina Covid-19, mendapat penolakan warga.

Warga mengaku takut terinfeksi virus tersebut. Pasalnya, air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari waarga berasal dari wisata rembangan.

“Warga tetap menolak, bahkan pasang banner di jalan mau masuk ke rembangan, di dekat ternak sapi susu,” kata Hamdi, salah satu warga.

Hamdi menjelaskan, warga juga sempat mendatangi kantor kepala desa Kemuning Lor dan mendapat penjelasan dari Muspika.

“Setelah bertemu dengan Muspika, katanya bukan karantina untuk yang positif corona, tapi ODP,” tutur dia.

Namun, menurut Hamdi, penjelasan itu tidak cukup menenangkan warga Desa Kemuning Lor.

Penjelasan kecamatan

Sementara itu, Camat Arjasa Herwan Agus Darmanto menambahkan, wisata rembangan hanya akan dijadikan tempat untuk memeriksa warga yang datang ke Jember.

Di kawasan tersebut, pemeriksaan dilakukan bagi mereka yang pernah tinggal di zona merah, seperti Surabaya atau Bali.

“Seperti warga Arjasa yang bekerja di Bali, mereka tidak boleh pulang seenaknya sendiri,” terang dia.

Apabila ada yang ditemukan sakit, maka akan dibawa ke RSD dr Soebandi untuk dilakukan perawatan.

Sementara itu, Hamdi mengatakan, warga juga mengkhawatirkan virus corona yang dianggap mudah menular di wilayah bersuhu dingin.

Namun demikian, seandainya tetap dilaksanakan, maka Hamdi berharap akan ada pengawasan dan penjagaan ketat.

“Saya pribadi juga ikut menolak, tapi kalau kebijakan pemerintah seperti itu, yang penting dijaga,” ucap Hamdi.

(Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/31/17360021/ini-alasan-warga-tolak-kawasan-wisata-rembangan-jadi-pusat-karantina-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke