Salin Artikel

"Resepsinya Bakal Digelar Malam, Tapi Siang Hari Kami Bubarkan"

Pernikahan tersebut dihentikan setelah anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat berpatroli dan melihat ada kesibukan di rumah Faruq.

Mereka kemudian memberikan pemahaman sehingga Faruq mau menghentikan pesta pernikahan.

"Resepsinya bakal digelar tadi malam, tapi siang harinya kami bubarkan," kata Kapolsek Pakusari Iptu Ali Setihono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Menurut Ali penghentian dilakukan sesuai dengan imbauan pemerintah untuk tidak melakukan kerumunan di tengah wabah corona.

Faruq dan keluarganya pun membongkar tenda dan seluruh kursi dirapikan.

Sementara makanan yang rencananya akan disajikan, dibungkus dan dibagikan ke ke warga sekitar.

“Kue selamatan itu dikirim pada warga sekitar,” jelas Ali.

Kepada petugas, Faruq bercerita jika tetap menggelar resepsi di tengah pandemi virus corona karena telah melakukan persiapan sejak jauh hari.

“Mereka sudah menjadwal jauh hari, masakan sudah masak, tapi karena memang tidak boleh, dibubarkan,” kata dia.

Saat polisi datang, pengantin sudah nauk ke pelaminan disaksikan oleh para tamu undangan.

Kapolsek Semboro Iptu Fathurrohman mengatakan pernikahan tersebut diketahui saat petugas patroli dan mendengar suara musik keras.

Saat didatangi ternyata musik keras berasal dari resepsi pernikahan dan ada banyak orang di lokasi acara.

“Di dalam saja kalau 50 orang berkumpul, belum di luar,” kata dia.

Akhirnya, polisi langsung membubarkan karena sudah memberikan imbauan untuk tidak melakukan resepsi.

“Spontanitas, langsung kami bubarkan, pengantinnya di suruh turun, kami juga mohon maaf karena memang aturannya begitu,” kata Kapolsek.

Tak ada perlawanan dari pihak keluarga pengantin. Polisi mengawal pembongkaran tenda hingga selesai.

“Saat itu juga tenda langsung diturunkan, kami tunggu sampai betul-betul bubar,” terang dia.

Menurutnya ada lima pernikahan yang bakal berlangsung. Satu yang digelar itu dan dibubarkan. “Awalnya yang sudah kami bubarkan, Sabtu ada lagi, tapi akad nikah saja akhirnya, tidak resepsi,” tutur Fathur.

Ia menjelaskan kepolisian telah membuat komitmen dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Semboro yakni penghulu KUA akan menikahkan apabila pengantin menulis surat pernyataan tidak akan menggelar resepsi.

Selain itu, yang hadir maksimal 10 dengan memakai masker dan jaraknya 1,5 meter.

“Mempelai juga pakai sarung tangan dan masker,” pungkas dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor: Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/31/16370051/-resepsinya-bakal-digelar-malam-tapi-siang-hari-kami-bubarkan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke