Salin Artikel

Erupsi Merapi Sabtu Pagi Masih Didominasi Gas

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, menyatakan, kandungan materi dimuntahkan Gunung Merapi dalam letusan hari ini masih serupa dengan yang dikeluarkan pada Jumat (27/3/2020).

"Masih sama, jadi masih merupakan letusan gas yang dominan," ujar Hanik Humaida, Sabtu (28/3/2020).

Menurut Hanik, erupsi ini juga menyebabkan turunnya hujan abu tipis di kawasan dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung.

"Arahnya ke barat, sebaran abunya tipis sekali sampai ke Pos Kita di Pos Babatan," tegasnya.

Sama dengan letusan sebelumnya, tidak ada awan panas yang timbul akibat meletusnya Gunung Merapi pada hari ini.

Sebagai informasi, sejak Jumat (27/3/2020) pagi, Gunung Merapi sudah tiga kali meletus dengan ketinggian kolom abu yang berbeda.

Perbedaan tinggi kolom erupsi Gunung Merapi, kata Hanik, menunjukkan magma yang mengalir ke permukaan fluktuatif.

"Jadi ini menunjukkan bahwa magma itu tidak continue mengalir ke permukaannya, jadi fluktuatif. Artinya masih aktif, tetapi dengan kecepatan yang fluktuatif," tegasnya.


Rentetan tiga kali erupsi Gunung Merapi juga menunjukkan adanya pergerakan magma dari dalam menuju ke permukaan.

"Erupsi yang kemarin itu adanya suplai magma yang ada di dalam. Kemungkinan karena jaraknya (erupsi) pendek-pendek, berarti magma menuju ke yang lebih dangkal," ungkapnya.

BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada.

Radius bahaya masih sama berada dalam 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/28/13384621/erupsi-merapi-sabtu-pagi-masih-didominasi-gas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke