Salin Artikel

6 Dosen Muda ITB Bagikan 200 Liter Hand Sanitizer Produksinya ke Rumah Sakit

Hand sanitizer ini dibagikan ke rumah sakit di Jabar untuk membantu mencegah penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

“Yang paling dibutuhkan saat ini, salah satunya hand sanitizer. Banyak orang membutuhkan tapi sulit ditemukan. Kalaupun ada, harganya mahal,” ujar Direktur Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB, Deddy Koesrindartoto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/3/2020).

Pembuatan yang melibatkan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) , Sekolah Farmasi (SF) dan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB ini ternyata tidaklah mudah.

Bukan untuk proses pembuatan, tapi bahan baku yang langka terutama alkohol. Untungnya, beberapa kolega alumni Sekolah Farmasi memiliki koneksi ke beberapa supplier bahan kimia. Meski harganya tinggi dan harus buru-buru membelinya.

“Yang mau beli (alkohol) antre. Begitu datang langsung habis karena yang mau beli banyak. Jadi harus cepat-cepat,” tuturnya.

Untuk produksi, mereka menyulap kantin MBA ITB menjadi Laboratorium sederhana, hanya dalam waktu tiga hari, 200 liter hand sanitizer selesai diproduksi. Waktu yang terbilang cepat karena hanya dikerjakan 6 orang.

Kerja keras tersebut tak terasa berat mengingat banyak fasilitas kesehatan (faskes), terutama beberapa rumah sakit yang membutuhkan hand sanitizer dalam memerangi Covid-19 ini.

Pihaknya memilih rumah sakit karena merekalah yang paling membutuhkan dibanding masyarakat. Sebab masyarakat yang tinggal di rumah, bisa mencuci tangan dengan sabun.

“Apalagi ada beberapa laporan, hand sanitizer di rumah sakit hilang dengan tempat-tempatnya,” imbuhnya.


Diharap menginspirasi dosen lainnya

Deddy mengatakan, setiap rumah sakit, Puskesmas, klinik, akan mendapat lima liter hand sanitizer.

Sejumlah rumah sakit yang sudah menerima yakni RSHS, RSGM Unpad, RS Muhammadiyah, Labkesda, dan RS Hasna Media Cirebon.

Selain pembuatan hand sanitizer, pihaknya sudah menyiapkan beberapa program lagi untuk membantu pencegahan penyebaran Covid-19.

Ia berharap, apa yang dilakukan olehnya dan teman-teman di ITB menginspirasi sesama dosen ataupun masyarakat. Pihaknya pun membuka diri untuk kolaborasi dari rumah.

“Semangat kami ingin membantu. Mari berbuat sesuatu agar (Covid-19) cepat teratasi,” tuturnya.

Anggota tim dari SBM ITB, Yulianto mengatakan, donasi 5 liter, jauh dari jumlah hand sanitizer yang dibutuhkan. Untuk itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan faskes di Jabar.

“Jika dirasakan kebutuhannya meningkat, kami akan memproduksi ulang sesuai kebutuhan dan kapasitas produksi kami,” tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/27/09381031/6-dosen-muda-itb-bagikan-200-liter-hand-sanitizer-produksinya-ke-rumah-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke