Salin Artikel

Didampingi Dokter, Bupati Sidoarjo Pimpin Pemakaman Jenazah Pasien Corona, Penggali Kubur Sempat Menolak

Di video tersebut terlihat sejumlah orang mengenakan alat pelindung diri mengeluarkan peti jenazah.

Dilansir dari Surya.co.id, plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin yang memimpin langsung pemakaman tersebut.

Pemakaman dilakukan di Kompleks Pemakaman Praloyo, Gebang Sidoarjo.

Pasien adalah pria berusia 57 tahun asal Kecamatan Sedati Sidoarjo. Ia dimakamkan pada Kamis (26/3/2020) dini hari.

Pria yang akrab dipanggil Cak Nur bercerita jika pasien tersebut ber-KTP Surabaya namun berdomisili di Sidoarjo.

Pihaknya sempat menghubungi Dinas Kesehatan Sidoarjo. Namun karena terlalu malam, akhirnya jenazah pasien disemayamkan Sidoarjo.

Selain itu pasien positif corona harus dikuburkan sebelum 4 jam setelah dinyatakan meninggal.

Plt Bupati kemudian kembali mendatangi tiga penggali kubur.

Ia membujuk dan mengatakan bahwa semuanya sudah sesuai prosedur yakni jenazah dipalstik dan dibungkus peti.

Cak Nur tak sendiri. Ditemani oleh Direktur RSUD Sidoarjo Atok Irawan, ia memberikan penjelasan kepada tiga penggali kubur.

"Awalnya tidak ada yang mau, kemudian saya memberi penjelasan bahwa semua sudah sesuai prosedur," kata Cak Nur.

Setelah itu Cak Nur dan dokter Antok serta tiga menggali kubur mengenakan APD. Proses pemakaman dilakukan setelah pukul 03.00 WIB.

Pihak kepolisian ikut mengamankan mulai dari rumah sakit hingga proses pemakaman.

"Kami berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, keluarga, pihak gereja, dan kepala daerah. Kemudian kami melakukan pengamanan dalam proses pemakaman ini," ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Cak Nur mengunggah video pemakaman tersebut di akun Instagramnya. Lewat tulisan di Instagram, ia mengajak agar masyarakat di Sidoarjo di rumah saja.

"Bagi masyarakat yang akhir-akhir ini merasakan kekhawatiran, kami juga merasakan hal yang sama. Namun kita harus tetap proporsional, tidak panik dan optimis bahwa ujian ini akan segera berlalu."

"Saya ingatkan untuk tetap #dirumahaja"

"Bagi tenaga kerja harian dan yang harus bekerja diluar, mohon agar lebih berhati-hati dan menaati himbauan. Selepas bekerja, jangan langsung menyentuh keluarga namun mandi terlebih dahulu."

"Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada masyarakat yang berpatisipasi dan peduli dalam melawan covid-19 ini dalam berbagai wujud," tulis Cak Nur di akun Instagramnya.

Zona merah ada di kawasan Sidoarjo Kota dengan 3 pasien positif, 1 PDP (pasien dalam pengawasan), dan 6 ODP (orang dalam pengawasan).

Disusul berikutnya Kecamatan Sedati dengan 1 pasien Positif dan 1 PDP. Sementara satu pasien positif lainnya ada di Kecamatan Candi.

"Secara total, sampai hari ini ada 5 pasien Positif, 14 PDP, dan 21 ODP," ungkap Ahmad Zaini, Ketua Gugus Kerja Satgas penanganan covid-19 Sidoarjo.

Ia mengatakan semua pasien dalam kondisi bagus. Kabupaten Sidoarjo punya lima rumah sakit rujukan yakni RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Mitra Keluarga Waru, RS Anwar Media, dan RS Siti Khodijah.

Saat ini pemerintah bersama aparat kepolisian, TNI, dan sejumlah instansi terus berusaha mengawasi tempat-tempat keramaian.

Semua tempat hiburan ditutup. Setiap ada kerumuman waega di cafe, warung kopi, dan sejumlah lokasi lain langsung dibubarkan.

"Penyemprotan disinfektan untuk mencegah sebaran covid19 juga terus kami lakukan. Warga yang melakukan secara mandiri juga sudah banyak, artinya partisipasi masyarakat juga bagus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman.

Ia juga terus mengimbau kepada warga supaya menjaga kesehatan dan kebersihan

Menjaga jarak dengan orang lain, serta berada di rumah saja untuk membantu mencegah sebaran corona.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul VIDEO Detik-detik Pemakaman Jenazah Positif Covid-19 di Sidoarjo, Plt Bupati Jelaskan ke Penggali

https://regional.kompas.com/read/2020/03/27/07270061/didampingi-dokter-bupati-sidoarjo-pimpin-pemakaman-jenazah-pasien-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke