Salin Artikel

Warga Medan yang Ikut ke Yerusalem dan Italia Diminta Cek Kesehatan

Keduanya pergi dengan grup atau kelompok yang berlainan.

Hingga saat ini, masih dilakukan penelusuran terhadap rekan-rekan kedua pasien tersebut.

Para anggota grup diimbau untuk melaporkan dirinya dan segera melakukan cek kesehatan.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk dapat memutus rantai penularan virus corona.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Riadhil Akhir Lubis saat dihubungi, Jumat (20/3/2020).

Menurut Riadhil, selama ini Dinkes sudah melakukan penelusuran riwayat pasien, termasuk pada orang-orang yang melakukan kontak fisik dengan kedua pasien positif Covid-19.

"Dinas Kesehatan sedang melakukan penyelidikan epidemiologi. Masih dalam penelusuran," kata dia.

Riadhil belum mendapatkan angka pasti berapa banyak peserta tur ke Yerusalem.

Untuk menelusurinya, Dinkes juga melibatkan kepolisian.

"Belum tahu angkanya berapa, masih ditelusuri oleh Dinas Kesehatan. Penelusuran itu penting dilakukan untuk memutus rantai penularan," kata Riadhil.


Menurut Riadhil, rekan-rekan pasien tidak perlu khawatir, karena identitasnya tidak akan dipublikasikan.

"Kita imbau teman-teman Beliau atau keluarga terdekat supaya melaporkan kesehatan kepada rumah sakit yang sudah ditunjuk. Biar bisa diketahui bagaimana sebarannya, sehingga bisa ditangani dengan baik dan rantai penularannya bisa diputus," kata Riadhil.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, pasien 01 diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Yerusalem, Israel dan singgah di Italia.

Pasien 01 yang diketahui sebagai dokter tersebut akhirnya meninggal dunia.

Sementara itu, Koordinator Tim Penanganan Covid-19 di RSUP Haji Adam Malik Ade Rahmaini mengatakan, seorang perempuan berusia 51 tahun yang menjadi pasien, juga memiliki riwayat perjalanan ke Israel.

"Riwayat perjalanan sama dari Yerusalem, Israel. Beda rombongan," ucap Ade.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/20/11385801/warga-medan-yang-ikut-ke-yerusalem-dan-italia-diminta-cek-kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke