Salin Artikel

RSUD Tasikmalaya Kini Punya APD, Tangani Pasien Suspect Corona Tak Pakai Jas Hujan

Sebelumnya, tim medis di rumah sakit tersebut memakai jas hujan plastik dan sepatu bot dalam menangani pasien suspect corona karena tidak memiliki alat pelindung diri (APD).

Saat ini, tim medis khusus corona ruang isolasi rumah sakit tersebut telah mendapatkan bantuan APD dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 62 set.

"Kita tidak akan pakai jas hujan lagi sebagai APD seperti kemarin. Itu dilakukan karena darurat. Sekarang kita sudah siap dan memiliki APD sebanyak 62 set," jelas Wakil Direktur RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Deni Diyana kepada wartawan di kantornya, Senin (16/3/2020).

Pihaknya telah menambah satu lagi ruangan isolasi khusus corona menjadi total dua ruang isolasi.

Ruangan isolasi ini dipimpin langsung dokter spesialis penyakit dalam dan beranggotakan 12 orang perawat.

Ruangan isolasi pun telah dilengkapi oleh kamera pengawas yang setiap saat diawasi oleh tim khusus tenaga medis.

"Ruang isolasi pun telah dilengkapi beberapa kamera pengawas. Jadi setiap pasien PDP atau ODP corona di ruang isolasi bisa terpantau tanpa melakukan kontak langsung dengan tenaga medis," tambahnya.

Ruang isolasi di rumah sakit ini, tambah Deni, berada jauh dari lokasi ruangan pasien lainnya.

Ruang isolasi pun memiliki akses langsung keluar masuk khusus untuk memudahkan transportasi tanpa menganggu pasien lainnya.

"Ruang isolasi khusus ini berada di lokasi khusus tanpa harus melewati dan menganggu pasien lainnya. Jadi masuk langsung, keluar langsung ke jalan raya," ujar dia.

Kekurangan disinfektan

Meski peralatan APD dan lainnya di ruang isolasi telah lengkap, lanjut Deni, pihaknya mengaku sampai sekarang masih kekurangan disinfektan.

Soalnya, sesuai prosedur yang berlaku, semprotan disinfektan wajib dilakukan setiap hari di ruang isolasi yang diisi pasien ODP dan PDP corona.

Saat ini, pihaknya sama sekali belum mendapatkan disinfektan tersebut dan masih mengupayakan pengadannya.

"Sekarang memang pengadaan disinfektan sangat sulit. Mungkin karena merebak bahaya corona di Indonesia, jadi membeli sulit barangnya sekarang. Tapi, kita tetap mengusahakannya sampai sekarang," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya telah memborong sebanyak 100 jas hujan plastik untuk stok tim medis penanganan covid-19 akibat virus corona selama ini.

Jas hujan plastik yang dipakai alat pelindung diri (APD) tersebut digunakan oleh tim yang mengantar pasien rujukan dengan mobil ambulans.

Pihaknya mengakui langkah itu akibat masih minimnya bantuan APD khusus dari Kementerian Kesehatan ke RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya.

"Ya, kemarin memang itu yang dipakai petugas kita jas hujan biasa. Itu dipakai untuk mengantarkan orang dalam pemantauan (ODP) yang dikirim ke Cirebon. Kita borong jas hujan plastik di toko yang harganya Rp 10.000 per buah. Kota beli kemarin satu juta untuk 100 jas hujan plastik itu," jelas Uu kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).

Pemakaian jas hujan dan sepatu bot oleh tim medis pengantar 3 OPD Corona di RSUD Soekardjo ke Cirebon kemarin terpaksa dilakukan karena darurat.

Selama ini persediaan APD terbatas dan diprioritaskan untuk dipakai jika ada pasien dalam perawatan (PDP) nantinya.

"Karena kan APD sekali pakai, kegiatan kita terbatas, jadi beli jas hujan kemarin. Tapi, memang kalau secara SOP medis pemakaian jas hujan memang tak boleh," ujarnya.

Kondisi saat pemakaian jas hujan plastik itu, lanjut Uus, persediaan APD khsusus corona di rumah sakit itu telah habis.

Namun, pihaknya pun saat ini telah mendapatkan kiriman lagi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebanyak 10 buah APD.

"Saat kemarin memang APD habis. Saat ini ada tapi minim. Paling ada sekitar 10 pcs APD itu dan tersebar di beberapa rumah sakit di Tasik," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/16/16514031/rsud-tasikmalaya-kini-punya-apd-tangani-pasien-suspect-corona-tak-pakai-jas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke