Salin Artikel

Wali Kota Solo: KLB Jangan Dimaknai Negatif

Penetapan KLB diumumkan pada Jumat (14/3/2020) malam setelah berlangsung rapat koordinasi di rumah dinas wali kota Lodji Gandrung.

Rudy, demikian sapaan wali kota Solo, meminta penetapan KLB dimaknai secara positif agar masyarakat lebih mudah mengetahui penyebaran virus corona.

"KLB ini jangan dimaknai negatif. KLB ini dimaknai keseriusan Pemkot Surakarta untuk menangani dan menyampaikan kepada masyarakat. Pemkot Surakarta mau dan mampu menangani dan mencegah virus corona," tutur Rudy.

Dengan demikian, total pasien yang diisolasi mencapai tiga orang.

"Update yang saya terima dari Dinas Kesehatan, yang dirawat di RSUD Dr Moewardi ada tiga," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Sabtu (14/3/2020).

Tiga orang tersebut yakni satu pasien yang berada di satu ruangan isolasi dengan pasien positif corona.

Hasil laboratorium menyatakan, pasien tersebut juga positf corona.


Kemudian masuk dua pasien baru yang terindikasi virus corona.

Satu di antara mereka berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. Pasien itu sebelumnya juga mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat.

Sedangkan satu orang lagi merupakan tour guide dari Bali.

Keterbukaan informasi ini, kata Rudy, dimaksudkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

"Keterbukaan ini bukan untuk menakut-nakuti tapi lebih mengajak warga masyarakat untuk preventif menjaga, mencegah bersama-sama dengan pemerintah Kota Surakarta," ujar Rudy.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/14/20274901/wali-kota-solo-klb-jangan-dimaknai-negatif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke