Salin Artikel

Fakta Alpukat Seberat 2 Kg Asli Blitar, Hasil Setek Bibit Thailand, 1 Pohon Berbuah 200 Biji

Alpukat yang diberi nama Alpukat Markus Aligator adalah hasil setek bibit alpukat asal Thailand dengan alpukat lokal dari Blitar.

Iskandar bercerita bibit alpukat asal Thailand diberi oleh teman ayahnya.

"Bibitnya pemberian teman ayah, yang pulang dari Thailand. Kemudian saya stek sendiri dengan alpukat lokal. Hasilnya, mengejutkan seperti ini," kata Iskandar.

Panen perdana alpukat raksasa tersebut telah dilakukan pada tahun 2019 lalu.

Saat ini memiliki 60 pohon alpukat yang sudah berbuah berkali-kali.

Ia juga telah menyiapkan 5.000 pohon alpukat raksasa yang berusia 2 tahun dan diperkirakan berbuah tahun depan.

Yang membedakan dengan ayahnya, Iskandar menekuni cara menyetek sendiri bibit alpukat yang ia tanam.

Saat panen perdana pada tahun 2019, Iskandar mendapatkan keuntungan yang besar dan membeli lahan untuk memperluas kebun alpukatnya.

Tak hanya itu. Ia dan istrinya juga mendaftar haji dan membeli mobil Honda Jazz.

Ia bercerita saat itu harga alpukat Aligator per kilogram mencapai Rp 30.000. Sedangkan satu pohon saat panen menghasilkan 100 biji alpukat.

Jika dirata-rata satu pohon seberat 2,2 kilogram, maka untuk satu pohon, Iskandar berhasil mengantongi Rp 6 juta.

"Tak ada biaya perawatan khusus. Kalau sudah besar, ya hanya disiram saja. Dan, sesekali dikasih pupuk kandang," paparnya.

Untuk satu bibit setinggi 80 cm, Iskandar menjualnya dengan harga Rp 50.000.

Ia rutin mengirim bibit alpukat ke Palembang hingga Penajam Kalimantan Timur.

"Rata-rata sebulan permintan ke Kaltim saja sekitar 5.000 bibit. Belum lagi, permintaan ke daerah lainnya, sehingga kami sering kehabisan stok," ujarnya

Selain buahnya lebih besar, alpukat Aligator tahan lama dan tak mudah busuk.

Jika alpukat lainnya hanya bertahan sepekan, alpukat Aligator bisa bertahan hingga tiga pekan.

Rasa alpukat Aligator juga lebih pulen dan legit. Meski besar, kulit buahnya tipis dan dagingnya tebal.

"Kalau sudah merasakan, pasti ketagihan karena rasa legitnya itu yang menggoda lidah kita," papar Iskandar.

Hanya aja masa panen alpukat Aligator lebih lama hingga tujuh bulan. Sedangkan untuk alpukat biasanya masa panennya hanya tiga bulan.

"Menunggu sedikit lebih lama, namun hasilnya memuaskan. Sebab, buah yang paling kecil saja beratnya 1,8 kg dan yang terbesar berkisar 2,2 kg atau sebesar kepala bayi. Jadi, mau makan kita itu cukup makan satu buah saja, bisa tak habis," ujarnya.

Iskandar bercerita jika pohon alpukat Aligator tidak begitu tinggi tapi bercabang banyak hingga buangnya kebat.

Bahkan saking besarnya buah, ia harus menguranginya karena batang bisa patah karena tak kuat menahan berat buah.

"Kami harus rutin menghitungnya di saat buah itu masih kentel. Jika tak dikurangi, ya nggak kuat batangnya, karena satu batang saja bisa berbuah 8 sampai 10," paparnya.

Satu pohon biasanya berbuah 200 biji. Namun sebelum buah itu membesar, Iskandar akan mengurangi hingga separuh dan menyisakan 80 sampai 100 buah per pohon.

Iskandar juga menyetek cabang pohon alpukat untuk dijadikan bibit.

"Dari cabang-cabang itu, kami terus menyeteknya, dan terus mempertahankan kualitasnya, terutama buahnya agar tetap besar," ungkapnya.

Iskandar menjelaskan menanam alpukat Aligato adalahh usaha yang memiliki prospek ke depan.

"Setelah dipotong ongkos karyawan (punya 15 karyawan), masih untung lah. Yang penting, kami bisa memberikan pekerjaan buat para tetangga," paparnya.

Ia mengatakan alpukat Aligator bersaing dengan alpukat Has dari Vietnam. Alpukat ini sudah menguasai sejumlah supermarket di Indonesia.

Namun harganya lebih murah yakni Rp 21.000 per kilogram. Padahal rasa dan ukuran alpukat Has dan Aligator hampir sama.

"Kami akhirnya menurunkan harganya dan kami samakan dengan alpukat Has yang asal Vietnam itu. Tujuannya, agar kami bisa bersaing. Kami minta agar pemerintah bisa membatasi impor alpukat supaya petani kita bisa berjaya," ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor: David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/13/05450041/fakta-alpukat-seberat-2-kg-asli-blitar-hasil-setek-bibit-thailand-1-pohon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke