Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kisah Viral Bayi Brojol, Lahir di Tengah Jalan Rusak | Tewas Usai Makan Ikan Buntal

KOMPAS.com - Berita seorang ibu melahirkan bayi di tengah jalan rusak di Kabupaten Lebak, Banten, menjadi viral di media sosial.

Bayi laki-laki yang dilahirkan itu pun diberi nama Borojol, yang berarti lahir tiba-tiba.

Sementara itu, berita tentang kesaksian para korban gempa di Sukabumi, Jawa Barat, juga menjadi sorotan.

Warga menceritakan, gempa kedua membuat genting rumah rontok dan membuat panik.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Saat gempa kedua mengguncang Sukabumi, warga panik menyelamatkan diri. Genting rumah pun berjatuhan, menurut Nati, salah satu warga korban gempa.

"Pas gempa kedua ini saya langsung keluar. Genting berjatuhan, saya juga nyaris kena genting," katanya.

Senada disampaikan juga oleh, Salimi (49), bahwa rumahnya rusak pada beberapa bagian, seperti dinding kamar dan bagian belakang.
Selain itu, lantai juga mengalami retak yang memanjang.

"Rumah sudah berantakan dan khawatir ada gempa susulan makanya kami mengungsi," ungkap Salimi.

Baca berita selengkpanya: Detik-detik Gempa Kedua Guncang Sukabumi, Genting Berjatuhan dan Warga Berhamburan

Satu keluarga di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, tewas setelah makan ikan buntal hasil pancingan, Selasa (10/3/2020).

Para korban diketahui adalah Muhlis Hartono (65), Dewi Ambarwati (50), dan Siti Habsah (80).

"Dalam rumah itu ada empat orang. Yang satu masih balita, kini dirawat kerabat sana," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin, Selasa.

Mereka diduga tewas keracunan ikan buntal, hasil Muhlis memancing.

Pasangan suami istri yang tewas di rumahnya karena diduga bunuh diri, meninggalkan surat wasiat untuk anak mereka.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/3/2020) sekitar pukul 08.30 WIB.

Kapolsek Wagir AKP Sri Widyaningsih mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan bunuh diri tersebut.

Namun, dugaan sementara, motif kedua korban bunuh diri itu karena masalah keluarga.

MIB alias Ir (12), siswi sebuah SMP negeri di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban siksaan pamannya sendiri, YYS (40), sejak tahun 2016, saat korban berusia 9 tahun.

Dari hasil pemeriksaan polisi, Ir diperlakukan layaknya budak di rumah pamannya.

Setiap hari, sejak pukul 04.00 Wita, YYS selalu menelepon dan membangunkannya, untuk mengerjakan seluruh pekerjaan di rumah.
Pekerjaan rumahnya mulai dari membersihkan rumah hingga menyiapkan makanan untuk ternak babi.

Setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah, Ir kemudian berangkat ke sekolah.

Pulang sekolah, Ir wajib menjaga kios di rumah YYS.

Ir pun mengurus diri sendiri mulai dari memasak, mencuci dan membersihkan lahan milik pamannya.

Namun, kerap karena ketiadaan beras dan uang makan, Ir pun terpaksa memungut sisa makanan atau mengharapkan makanan pemberian tetangga.

Nama Borojol, kata Dulhani, dipilih karena sang bayi lahir di jalan saat sang ibu hendak ke puskesmas.

Hal itu, Menurut dia, sesuai dengan situasi saat Borojol lahir, yaitu lahir tiba-tiba saat ibunya dalam perjalanan ke puskesmas.

Pihak keluarga, kata Dulhani, sudah setuju dengan nama tersebut. Mereka menyerahkan sepenuhnya pemberian nama bayi itu ke kepala desa.

"Enggak apa-apa, mereka kemarin tanya ke saya, ya sudah Borojol saja, karena lahirnya kan ngeberojol di jalan," kata dia.

Baca berita selengkapnya: Bayi yang Lahir di Jalan Rusak Lebak Diberi Nama Borojol, Ini Artinya

(Penulis: Kontributor Sukabumi, Budiyanto, Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere, Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Farid Assifa, Robertus Belarminus, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/12/06550061/-populer-nusantara-kisah-viral-bayi-brojol-lahir-di-tengah-jalan-rusak-tewas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke