Salin Artikel

Cicipi Teh Tarik Daun Kelor Buatan Siswi SMK Banjarnegara, Bisa Tangkal Corona

Selama ini, daun kelor kebanyakan hanya digunakan untuk sayur.

Kuni Nafiatul Mubarokah, salah satu siswi mengatakan sebelum diolah, daun kelor diolah lebih dahulu menjadi serbuk.

Caranya cukup mudah. Daun kelor segar dibersihkan lalu dikeringkan dengan oven. Setelah itu ditumbuk hingga menjadi serbuk.

Untuk membuat teh tarik, Kuni tinggal mencampurkan serbuk daun kelor dengan bahan teh tarik lainnya.

"Untuk membuat teh tarik, bahan-bahan yang digunakan sama dengan teh tarik pada umumnya, seperti susu serbuk, susu kental manis, kemudian dicampur dengan serbuk daun kelor," kata Kuni saat ditemui baru-baru ini.

Tak hanya membuat teh tarik. Kuni dan teman-temannya juga membuat kue dengan bahan serbuk kelor.

Pembuatannya pun sederhana, bahan-bahan kue kering dicampur menggunakan serbuk daun kelor dan dioven selama 30 menit.

"Saya buat moringa cookies namanya. Bahan-bahannya ada margarin, gula halus, dimixer dulu, kemudian masukkan keju sama serbuk daun kelor. Dimixer lagi, ditambah santan dan tepung tapioka," ujar Yumna.

Sementara itu Kepala SMK HKTI 1 Purwareja Klampok Nanang Kosim menjelaskan inovasi kuliner dengan bahan utama kelor muncul setelah ada virus corona.

Selama ini daun kelor yang memiliki khasiat kesehatan, kebanyakan hanya digunakan untuk membuat sayur

"Kami berpikir bagaimana membuat produk yang dapat menangkal virus tersebut. Intinya sebenarnya untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga virus tersebut tidak bisa masuk ke dalam tubuh kita," jelas Nanang.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 29 Agustus 2019, dalam sekitar 20 gram daun kelor terkandung nutrisi protein, vitamin B6, vitamin C, zat besi, vitamin B2, vitamin A, dan magnesium.

Tak hanya itu, kelor juga kaya dengan antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari radikal bebas serta bisa menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.

Daun kelor juga mengandung isotiosianat, yang merupakan zat antiperadangan.

Hingga saat ini, memang masih belum banyak penelitian yang menyebutkan efek samping konsumsi daun kelor dalam jangka panjang.

Namun para ahli mengkhawatirkan, mengkonsumsi daun kelor secara berlebih bisa menyebabkan mual, diare, dan heartburn.

Meski alami, bukan berarti ekstrak kelor dapat menggunakannya secara sembarangan.

Selain itu, hindari konsumsi ekstrak pohon kelor apabila sedang hamil dan menyusui, untuk mencegah pengaruhnya pada janin dan bayi.

Jika Anda mengonsumsi suplemen yang mengandung daun kelor, pastikan suplemen tersebut telah tercatat di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), untuk memastikan keamanannya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Wisnubrata)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/11/05450091/cicipi-teh-tarik-daun-kelor-buatan-siswi-smk-banjarnegara-bisa-tangkal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke