Salin Artikel

Kapal Pesiar Columbus Berlabuh di Gili Mas Lombok, Seluruh Penumpang Disebut Sehat

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Setelah kapal pesiar Albartros, kini giliran kapal pesiar Columbus, bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat, NTB.

Kapal yang membawa 1.300 wisatawan itu bersandar Selasa (10/3/2020) pagi.

Kedatangan wisatawan ini disambut musik tradisional gendang beleq.

Namun, sebelum kapal bersandar, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lembar, telah berkomunikasi dengan nakhoda atau kapten kapal terkait kondisi kapal dan seluruh penumpangnya.

Kapal diizinkan bersandar, setelah ada bendera kuning yang artinya kapal dan seluruh penumpangnya sehat.

Tidak cukup dengan laporan dari nakhoda kapal, petugas KKP wajib melakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dalam kapal.

Petugas mengecek satu per satu penumpang dengan thermogun, memastikan suhu tubuh para wisatawan itu tidak mencapai 38 derajat atau lebih.

"Itu sudah sesuai standar pemeriksaan internasional, sesuai dengan aturan yang disarankan WHO, semua kami periksa dan mereka semua telah dinyatakan aman dari virus dan sehat, bukan hanya virus corona, tetapi semua virus," kata Kepala KKP Kelas II Mataram, I Wayan Diantika, usai mengecek penumpang kapal pesiar.

Tak jauh berbeda dengan penumpang kapal pesiar Albatros kemarin, penumpang kapal Columbus juga diperbolehkan turun dari kapal setelah diperiksa.

"Petugas kami memantau mereka saat turun di terminal Pelabuhan Gili Mas, membantu penumpang yang agak sulit menaiki tangga terminal, karena banyak yang berusia lanjut," kata Diantika.

Dari pantauan Kompas.com, wisatawan ini juga merasa nyaman begitu terken cahanya matahari Lombok yang bagi mereka sangat segar.


Mereka juga tidak terganggu dengan banyaknya wartawan yang mengambil gambar mereka saat turun kapal.

"You make me like star, Lombok is wanderful, i love Lombok," Kata Adhard, wisatawan asal Jerman, yang meminta difoto dengan latar kapal pesiar yang ditumpanginya.

Mereka juga puas dengan pelayanan transportasi yang disiapkan, mulai dari bus pariwisata hingga sejumlah mobil yang ditawarkan pemilik travel, stan yang menjual pernak pernik khas Lombok.

General Manager PT Pelindo III Lembar, Pelabuhan Gili Mas, Burhanuddin mengatakan, meskipun terminal pelabuhan belum sepenuhnya rampung, namun antusias penumpang kapal pesiar menikmati suasana di pelabuhan membuatnya lega.

"Kami memang ingin membuat mereka nyaman, ada musik tradisonal yang akan tetap kami gelar untuk mereka, ini akan berkelanjutan dan kami akan terus melakukan inovasi untuk penyambutan kapal-kapal pesiar ke Lombok," kata Burhanuddin.

Dia mengatakan, lebih dari seribu orang telah turun dari kapal dan menuju kawasan wisata menggunakan bus dan mobil travel wisata.

Terkait dengan batalnya kedatangan kapal pesiar Viking Sun, Burhanuddin mengatakan hal itu telah disampaikan pihak agen.

"Kapal itu batal ke Lombok, sudah disampikan kemarin, kami masih ada 4 kapal lagi, jadi ada 6 kapal yang akan singgah di Lombok bulan ini, hanya saja baru 2 kapal yang terkonfirmasi," kata dia.

Kesiapan petugas di pelabuhan, mulai dari menyiapkan masker, hand sanitizer cukup membantu membuat para wisatawan nyaman.

Bahkan, imbauan agar hati-hati akan virus corona atau Covid-19 terpampang di ruang terminal pelabuhan.

Wakil Gubernur NTB, Rohmi Djalillah, kepada wartawan meminta agar pemberitaan terkait corona tidak berlebihan dan membuat masyarakat panik atau kahawatir.

Sebelumnya, Rohmi belum memberi izin kapal-kapal pesiar selain Viking Sun bersandar.

Namun, setelah kedatangan kapal Albatros melalui tahapan proses pemeriksaan yang ketat, kapal berikutnya seperti Columbus bisa merapat dengan mulus di tanah Lombok.

Masyarakat NTB, terutama para pelaku wisata, juga mengaku tidak terlalu khawatir akan virus corona.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/10/15110301/kapal-pesiar-columbus-berlabuh-di-gili-mas-lombok-seluruh-penumpang-disebut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke