Perempuan Diisolasi di Pontianak Sepulang dari Singapura Negatif Corona

PONTIANAK, KOMPAS.com – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Harisson memastikan, pasien perempuan berusia 21 tahun yang diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, negatif terinfeksi virus corona.

Menurut Harisson, perempuan itu dirawat intensif di ruang isolasi setelah mengalami batuk, pilek, dan demam usai pulang dari Singapura.

“Seorang pasien perempuan yang dirawat di ruang isolasi RSUD Soedarso negatif virus corona atau COVID-19,” kata Harisson kepada wartawan, Minggu (8/3/2020).

Harisson menerangkan, sejauh ini di Kalimantan Barat, mengisolasi sebanyak 6 orang pasien: ada 2 pasien di RSUD Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat dan ada 4 pasien di RSUD Abdul Azis Singkawang, Kalimantan Barat.

“Sebanyak 5 pasien belum keluar hasil uji laboratoriumnya,” ujar Harisson.

Harisson mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Banyak mengkonsumsi sayur dan buah, serta olahraga dan istirahat yang cukup.

"Selalu cuci tangan pakai sabun di bawah air yang mengalir, penderita batuk wajib menggunakan masker," ingat Harisson.

Menurut dia, seandainya tertular virus corona, tubuh dalam kondisi fit atau sehat, maka penyakit itu akan sembuh dengan sendirinya.

Infeksi corona jadi berat dan membutuhkan perawatan di rumah sakit umumnya bila tertular pada usia 50 tahun ke atas, penderita kencing manis (DM), penyakit paru, hati dan ginjal kronis.

"Tapi kalau perawatannya baik, penderita akan sembuh," tutup Harisson.

Diberitakan, pasien perempuan ini masuk dalam pengawasan di ruang isolasi setelah pulang dari Singapura, Minggu (2/2/2020).

"Pasien ini sudah mendapat penanganan sesuai standar suspect corona di RSUD Soedarso Pontianak," kata Harisson kepada wartawan, Kamis (5/3/2020).

Menurut Harisson, perempuan berusia 21 tahun ini, sebelumnya mengalami pilek, batuk dan demam. Dia sempat menjalani pengobatan di Puskesmas, namun karena tak kunjung sembuh akhirnya dibawa ke RSUD Soedarso.

“Pasien ini sudah diambil sampel lendir dari tenggorokannya dan dilakukan uji laboratorium di Jakarta," tutup Harisson.