Salin Artikel

Selama 1 Tahun, Ditemukan 38 Anak Jadi Korban Eksploitasi Seksual di Bandar Lampung

Ketua Harian CCC Lampung Syafrudin mengatakan, sejak 2018 - 2019, lembaganya telah mendampingi 38 anak yang menjadi korban eksploitasi seksual tersebut.

Syafrudin mengatakan, jumlah tersebut adalah korban yang bisa diselamatkan dan bersedia didampingi.

Menurut dia, masih banyak anak-anak yang menjadi korban dan belum mendapatkan pendampingan.

"Jumlah ini hanya sebagian kecil yang muncul, belum sampai permukaannya. Masih banyak yang belum terungkap," kata Syafrudin dalam diskusi soal anak korban eksploitasi seksual di Lampung, Sabtu (7/3/2020).

Lebih lanjut, Syafrudin mengatakan, banyak anak-anak korban eksploitasi seksual yang tidak mau mengungkap kasusnya, karena takut akan dipidana.

Terkait ini, Syafrudin juga mendorong agar ada regulasi bagi para pengguna atau pelaku eksploitasi seks terhadap anak.

"Selama ini, tidak ada yang bisa menjerat para pengguna anak yang dilacurkan. Di KUHP hanya germo atau mucikari yang bisa dipidana," kata Syafrudin.

Manajer Program CCC Dewi Astri Sudirman menambahkan, tidak adanya regulasi yang mampu memberi efek jera kepada pengguna ini membuat anak korban eksploitasi seks hanya menjadi obyek semata dan disamakan dengan pekerja seks dewasa.

"Misalnya saat penjaringan atau razia, anak yang dilacurkan diperlakukan sama dengan pekerja seks dewasa, bukan sebagai anak yang menjadi korban," kata Dewi.

Dewi mengakui bahwa tidak mudah untuk menarik anak yang menjadi korban untuk mau didampingi.

"Tren sekarang, anak korban dilacurkan memanfaatkan teknologi, dari jejaring media sosial. Kalau dulu bisa mudah diidentifikasi dari mucikari," kata Dewi.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/08/07122861/selama-1-tahun-ditemukan-38-anak-jadi-korban-eksploitasi-seksual-di-bandar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke