Salin Artikel

Batam Terancam Krisis Air Bersih, Per 15 Maret Suplai Air Akan Digilir

Padahal, waduk ini memenuhi kebutuhan air 80 persen warga Batam. Total pelanggan yang mendapat suplai air dari Waduk Duriangkang adalah sekitar 228.900 sambungan.

Per tanggal 5 Maret 2020, penyusutan volume air baku di Waduk Duriangkang telah mencapai minus 3,05 meter dari permukaan bangunan pelimpah. 

Oleh karena itu pemerintah memutuskan untuk melakukan penggiliran (Rationing) di waduk Duriangkang.

PT Adhya Tirta Batam (ATB) bertanggungjawab untuk pengolahan air di Waduk Duriangkang. Pengolahan air baku di waduk ini melalui tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA).

Yakni IPA Duriangkang dengan kapasitas 2.200 liter per detik, IPA Tanjungpiayu dengan kapasitas 200 liter per detik, dan IPA Mukakuning dengan kapasitas 300 liter per detik.

Berhenti beroperasi 2 hari dalam seminggu

Manajer ATB Maria mengatakan jika pihaknya akan memberlakukan operasional bergilir untuk penyaluran air. Mulai 15 Maret, akan berlaku skenario 2-5. Artinya, operasional di waduk Duriangkang akan berhenti selama 2 hari, dan akan berjalan seperti biasa selama 5 hari dalam seminggu.

Hal ini akan berdampak ke  228.900  pelanggan yang dilayani melalui waduk tersebut baik pelanggan domestik, pelanggan industri dan pelanggan komersil.  

Adapun daerah yang akan terdampak penggiliran, meliputi Tanjungpiayu, Mukakuning, Sagulung, Batuaji, Tanjunguncang, Marina, Batam Centre, Nagoya, Jodoh, Bengkong, Batuampar, Kabil, Punggur dan sekitarnya.


“Pelanggan akan mengalami pemulihan suplai setelah Instalasi pengolahan air kembali beroperasi, sementara waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan suplai air pascapenggiliran sangat tergantung kepada perilaku konsumen,” kata Maria, Kamis (5/3/2020).

ATB berharap konsumen yang ada di area hulu (berdekatan dengan Instalasi Pengolahan Air) lebih bertoleransi dalam menggunakan air.

Sehingga pengguna yang berada di ujung pipa atau tempat yang tinggi dapat segera mendapat aliran air setelah penggiliran selesai.

“Menurut estimasi, sebagian pelanggan akan kembali mendapatkan aliran air hingga 79 jam  (sekitar 3 hari) setelah terjadi penggiliran,” jelas Maria.

Penggiliran untuk perpanjang umur waduk

Jika tidak dilakukan penggiliran, menurut perhitungan air di Waduk Duriangkang akan mencapai batas minimum pada 13 Juni 2020 mendatang.

Dan dengan dilakukannya penggiliran ini, maka diharapkan akan memperpanjang umur Waduk Duriangkang selama 23 hari.

“Sampai kapan penggiliran akan dilakukan? ATB akan mengikuti petunjuk dan arahan pemerintah, dalam hal ini BP Batam,” papar Maria.

Lebih jauh Maria mengatakan, ATB juga membuka channel komunikasi yang bisa diakses, guna memenuhi kebutuhan informasi dan program edukasi bagi pelanggan.

Mulai dari Hotline Call Centre di 0778-467111, Email: call.centre@atbbatam.com dan Webchat: www.atbbatam.com.

“Pelanggan juga bisa menghubungi di sosial media ATB, seperti Facebook: ATB Batam, Instagram: atb.batam dan Twitter: @atbbatam. Atau dapat menghubungi kantor pusat dan cabang pelayanan terdekat,” pungkas Maria.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/06/09165341/batam-terancam-krisis-air-bersih-per-15-maret-suplai-air-akan-digilir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke