Salin Artikel

Anjing Pelacak K-9 Belum Temukan Korban, Waktu Evakuasi Longsor Tasikmalaya Diperpanjang

Waktu pencarian pun diperpanjang selama 7 hari ke depan menjadi 14 hari lamanya sejak evakuasi pertama dilakukan pada Jumat (28/2/2020) lalu.

Dua anjing pelacak tim K-9 Polda Jawa Barat yang diterjunkan ke lokasi pun belum membuahkan hasil sampai akhirnya dihentikan akibat guyuran hujan deras turun kembali.

Sampai pagi ini, hujan tak henti hentinya sejak Rabu (4/3/2020) siang kemarin mengguyur wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya.

"Perkembangan terbaru kemarin sudah mendapatkan dua unit anjing pelacak K-9 yang diterjunkan di lokasi sejak pagi. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda jasad tertimbun. Masa pencarian jadi 14 hari, diperpanjang 7 hari lagi. Sekarang pagi ini hujannya belum berhenti," jelas Imam kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis pagi.

Terus diguyur hujan

Imam menambahkan, proses pencarian hari ini tak bisa dilakukan sejak pagi karena masih menunggu hujan reda.

Namun, petugas gabungan telah bersiaga melakukan pencarian kembali dengan memperhatikan lokasi khawatir longsor akan terjadi lagi saat terus terusan diguyur hujan.

"Kita akan lebih berhati-hati, apalagi hujan terus terusan mengguyur lokasi. Petugas gabungan selalu diimbau untuk lebih waspada pergerakan tanah susulan," tambahnya.

Selama ini, lanjut Imam, pihaknya telah mendapatkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk penanganan pemulihan lokasi longsor ke depannya.

Pihaknya pun telah mendapatkan hasil penelitian penyebab longsor dari PVMBG akibat banjir bandang, membuat tim gabungan lebih waspada akan longsor susulan.

"Kekhawatiran itu ada, tapi kita akan lebih berhati-hati dalam pelaksanannya," ungkapnya.


2 Anjing K-9 belum temukan korban

Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto, membenarkan dua anjing pelacak K-9 Polda Jawa Barat telah diterjunkan ke lokasi sejak pagi tadi.

Selain anjing pelacak, pihaknya yang tergabung dengan tim gabungan ini pun mendatangkan pasukan Brimob Polda Jabar yang personelnya khusus telah memiliki keahlian SAR.

"Kita tergabung dalam tim gabungan, pencarian korban meminta bantuan dari Polda Jabar yakni Satuan Brimob dan Anjing pelacak K-9. Mudah-mudahan bisa mempercepat. Titik yang dicari sesuai dengan informasi masyarakat selama ini," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, Polri dan TNI Tasikmalaya mulai mencari seorang warga yang tertimbun longsoran tanah akibat cuaca buruk di Desa Santanamekar Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (29/2/2020) pagi.

Material longsoran menutup akses jalan itu sepanjang 4 kilometer dengan tinggi sekitar 40 meter mulai dibuka memakai alat berat.

Evakuasi satu warga tertimbun

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, mengaku pihaknya sejak pagi mulai membongkar material longsoran tanah dan salah seorang warga yang tertimbun sampai sekarang.

"Longsor kemarin semakin besar ditambah hujan deras lagi sejak sore kemarin sampai sore. Kita sudah gunakan alat berat untuk evakuasi korban yang tertimbun dan membongkar tanah longsoran," jelas Irwan kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu siang.

Sejak pertama longsor Jumat (28/2/2020) lalu, sampai sekarang hari keenam pencarian oleh tim gabungan belum menemukan korban yang tertimbun longsor.

Tim pun mendatangkan anjing pelacak K-9 Polda Jawa Barat untuk memudahkan pencarian keberadaan korban yang tertimbun.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/05/11234791/anjing-pelacak-k-9-belum-temukan-korban-waktu-evakuasi-longsor-tasikmalaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke