Salin Artikel

6 Korban Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara Mulai Membaik

"Untuk dua personel kita dari Polres Tapsel yang menjadi korban sudah mulai sehat dan berobat jalan," ungkap Kasubbag Humas Polres Tapanuli Selatan Iptu Alpian Sitepu, Jumat (28/2/2020).

Dua personel mereka yang menjadi korban, yaitu Ipda Bangun Siregar dan Aiptu Velberik Sitompul.

Kata Alpian, kejadian itu hanya kesalahpahaman saja, tidak ada unsur perkelahian.

"Dan perkara ini sudah ditangani pimpinan kita dari TNI dan Polri. Hanya kesalah pahaman saja, bukan berkelahi. Dan masalah anggota (unit Lantas Polsek Sipirok Polres Tapsel) hanya kebetulan melintas karena ada urusan ke Tapanuli Utara," tukasnya.

Sementara empat personel Polres Tapanuli Utara yang juga mengalami luka-luka, yakni Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan bersama tiga personelnya masing-masing Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, dan Brigadir Ricardo Sitompul, sudah berangsur baik.

"Sudah lumayan baik, dan kemarin sewaktu mediasi di Polres Taput semuanya hadir. Begitu juga dengan satu warga yang mengalami luka, sudah dikunjungi langsung oleh Danrem, Danyon dan Kapolres," kata Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utara Aiptu W Baringbing.

Kronologi kejadian versi TNI

Ketika ditanya kronologi peristiwa tersebut, Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal Fadhillah mengatakan, berawalnya dari kesalahpahaman.

Anggota Kompi A hadir di Batalyon 123 sebelumnya mengikuti acara pelepasan anggota yang akan berdinas keluar dari batalyon.

Setelah selesai sekitar pukul 14.30 WIB, rombongan melewati Jalan Lintas Sumatera titik Tarutung-Sipirok, Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara

Di lokasi itu, kata dia, ada kemacetan panjang karena truk Fuso terguling dan sedang diatasi Kapolsek hingga terjadi antrean panjang.

"Anggota kita kelihatannya karena terburu-buru. Mengambil jalur pintas dengan melawan arah, itulah yang menimbulkan kesalahpahaman dan akhirnya berefek pada kejadian itu," katanya.

Dia pun memerintahkan anggotanya untuk menemui kroban penganiayaan dan meminta maaf.

Pangdam juga memerintahkan Dandim untuk segera memperbaiki kerusakan Polsek Pahae Jae.

Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin membenarkan insiden ini terjadi hanya kesalahapahaman.

"Ini hanya salah paham, kemacetan ini mereka tidak tahu, dikira ada razia, rupanya truk terguling. Sebenarnya ini salah bahasa, bahasa yang dipersepsikan berbeda. Kemari malam kita bicara dengan Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolres. Saya pastikan itu kesalahpahaman," ujarnya.

Dia juga meminta agar kejadian seperti ini tidak terulang di kemudian hari.

"Tidak boleh ada tindakan itu lagi, tadi malam Pomdam, Asintel dikirim, sedangkan dari Polda Kabid Propam saya kirim," katanya.

Martuani berharap agar ke depannya TNI-Polri semakin merajut solidaritas.

"Mudah-mudahan ke depan kita bisa merajut solidaritas TNI dan Polri. Baju kita ini hanya warna saja yang beda, sesungguhnya kita bertugas untuk NKRI," kata dia.

Seperti diketahui, keributan terjadi antara TNI dan Polri terjadi di Tapanuli Utara.

Akibat kejadian ini, sejumlah personel polisi mengalami luka-luka.

Bukan hanya itu saja, Mapolsek Pahae Jae juga mengalami kerusakan akibat penyerangan.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/29/19260551/6-korban-bentrok-tni-polri-di-tapanuli-utara-mulai-membaik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke