Salin Artikel

Bullying Siswi SMP di Kudus Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Keluarga korban dan pelaku sudah sepakat tidak melanjutkan masalah itu lebih jauh.

"Semua sudah menerima dengan damai dan kondisi korban kian membaik. Sehat dan baik-baik saja," kata Ketua Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus, Noor Haniah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Kasus perundungan yang menimpa JA terungkap setelah videonya beredar luas di media sosial sejak Selasa (25/2/2020) sore.

Dalam video itu, warga yang kebetulan melintas di jalan kampung di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kudus menghentikan laju kendaraan bermotornya lantaran melihat JA menangis dijambak oleh AN.

Saat itu sejumlah gadis sebaya dengan pelaku dan korban ikut berkumpul di sana.

Kedatangan warga yang hendak melerai tersebut memicu AN beserta beberapa kawannya kabur dengan mengendarai sepeda motor.


Terlebih warga yang mengklarifikasi kejanggalan yang dilihatnya itu menyebut akan melaporkan kasus perundungan itu kepada pihak kepolisian.

"Yang namanya trauma itu wajar akibat perundungan. Kita akan dampingi sampai tuntas karena baik pelaku dan korban masih di bawah umur," terang Noor.

Dijelaskan Noor, kasus perundungan yang menimpa JA dan akhirnya direkam menggunakan kamera ponsel itu diketahui terjadi pada Selasa (25/2/2020) sore di jalan kampung di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kudus.

Awalnya korban datang ke lokasi dengan beberapa temannya, saat itu pelaku sudah berada di lokasi dengan beberapa temannya.

Rencananya mereka akan merekam keisengan menggunakan aplikasi Tik Tok. Namun justru JA mengalami perundungan.

Selisih paham antara korban dan pelaku lantaran memiliki kedekatan dengan teman cowok yang sama. Keduanya memiliki perasaan suka yang sama terhadap seorang lawan jenis.

"Berebut cowok," ujarnya.


Akibat perundungan yang dialaminya, JA sempat mengalami trauma hingga tak mau makan dan tak bisa tidur.

Meski demikian tercatat pada Rabu (26/2/2020), JA tetap masuk sekolah dan menjalani rutinitas seperti sedia kala.

"Alhamdulillah, kejadian perundungan pada Selasa sore dan Rabu korban sudah masuk sekolah," kata Noor.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Joko Susilo membenarkan telah terjadi kasus bullying fisik yang dialami JA. Pihaknya pun sudah melakukan pembinaan terhadap masing-masing sekolah yang terlibat.

"Kasusnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak sekolah dan orangtua dilibatkan," kata Joko.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/27/23112011/bullying-siswi-smp-di-kudus-diselesaikan-secara-kekeluargaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke