Salin Artikel

Keluarga Korban Tewas Akibat Prank di Underpass Kulur Tak Menuntut, Polisi Tetap Lanjutkan Pengusutan

Penyataan itu sudah dibuat keluarga korban sebelum membawa jenazah Riyan Hariyanto (15) dan Tegar Kurohman (15) dari rumah sakit.

Polisi sudah menerima pernyataan dari keluarga korban. Namun, adanya surat itu tidak lantas membuat proses hukum berhenti.

Kapolsek Temon Komisaris Polisi Setyo Hery Purnomo menyatakan penyelidikan kasus tewasnya dua pelajar itu masih bergulir.

Polisi sudah memeriksa enam orang terkait insiden yang menyebabkan kematian dua remaja itu.

"Polisi masih melakukan penyelidikan sampai sekarang. Polisi belum sampai mendapat kesimpulan apakah itu sebagai tindakan pidana. Kami masih melakukan penyelidikan," kata Hery saat dihubungi, Senin (24/2/2020).

Hanya saja, Hery mengatakan, surat dari keluarga korban akan jadi pertimbangan untuk melanjutkan kasus ini atau tidak.

"Pernyataan (keluarga) itu jadi pertimbangan dari rangkaian yang kami lakukan. (Perkara) itu nanti berproses secara yuridis atau tidak, itu akan menjadi pertimbangan dari penyelidikan yang masih kami lakukan saat ini," sebut Hery.


Tewasnya Riyan dan Tegar berawal saat mereka sedang bermain bersama lima temannya di Underpass Kulur yang penuh air pada Sabtu (22/2/2020) sore.

Riyan yang sedang berulang tahun didorong temannya ke genangan air. Siswa kelas 1 SMK itu kemudian tenggelam.

Beberapa remaja lainnya sempat coba menolong, tapi dua orang dari mereka malah ikut tenggelam.

Akibat insiden tersebut, dua orang tewas dan seorang lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/24/16323631/keluarga-korban-tewas-akibat-prank-di-underpass-kulur-tak-menuntut-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke