Salin Artikel

Ratusan Rumah Terisolir Banjir di Tasikmalaya akibat Sungai Citanduy Meluap

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ratusan rumah di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, terisolir banjir akibat meluapnya air Sungai Citanduy dan Cikidang setelah diguyur hujan deras, Minggu (23/2/2020) dini hari.

Dua kampung Bojongsoban dan Cicalung di desa tersebut mengalami banjir paling parah, di kawasan pemukiman dengan ketinggian air mencapai setengah meter lebih.

"Kami di dua kampung paling parah terkepung banjir akibat meluapnya air di Sungai Cikidang dan Citanduy. Sejak Sabtu sore kemarin hujan besar banget enggak henti-henti sampai tadi subuh. Semua warga di sini waspada takut banjir semakin besar," kata Ketua RT 001 RW 007 Kampung Bojongsoban, Dodo Ajat Mustofa, saat dimintai keterangan di lokasi banjir, Minggu pagi.

Sebelumnya, warga di desa tersebut telah memprediksi akan banjir karena wilayahnya menjadi kawasan luapan air musiman dari kedua sungai itu tiap memasuki musim hujan.

Sebab, kedua sungai besar itu dangkal dan belum pernah dikeruk oleh pemerintah daerah meski warga setempat telah mengajukan permohonan pengerukan berulang kali.

Kedua perkampungan di desa itu lokasinya berada di sepanjang aliran Sungai Cikidang dan Citanduy yang kondisinya tanahnya dangkal.

Sedangkan, setiap musim hujan air di hulu sungai mengalir dengan intensitas tinggi dan selalu menyebabkan banjir bandang di wilayah tersebut.

"Kami terbangun dan siaga saat tengah malam warga di sini. Saat banjir kami amankan barang-barang berharga. Meski sebagian warganya ada yang mengungsi ke rumah saudaranya di lokasi yang lebih aman," tambah dia.

Warga berharap pemerintah daerah setempat segera mengeruk pendangkalan kedua sungai tersebut.

Apalagi, ribuan rumah di desanya dekat dengan bentangan kedua sungai yang mengalami pendangkalan tersebut.

"Saya evakuasi anak-anak, istri dan mertua saya ke tempat aman. Ini banjir memang langganan. Kemarin selama setahun tak kebanjiran. Tapi tahun ini sudah 2 kali rumah saya kebanjiran. Hingga kini air belum surut," ujar dia.

Sampai sekarang, lanjut Dodo, dua kampung di wilayahnya masih terisolir akibat genangan banjir. Air telah menggenangi seluruh akses jalan raya dan perkampungan di wilayahnya.

"Kalau sawah, empang mah sudah terendam semua. Jalan raya, gang, jalan perkampungan sudah tergenang banjir. Kami mengungsi sebagian sanak keluarga, yang lainnya bapak-bapak siaga," pungkas dia.

Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedin membenarkan, banjir yang menggenangi ratusan rumah di desa Tanjungsari, akibat luapan air di kedua sungai tersebut.

Pihaknya pun meminta kepada instansi berwenang untuk segera mengeruk pendangkalan sungai tersebut.

"Kami sudah meminta BBWS Citanduy (Balai Besar Wilayah Sungai) untuk mengeruk pendangakalan bantaran sungai. Sudah lama ini tidak ada penanganan sungai yang dangkal. Warga akan terus khawatir terjadi banjir tiap musim hujan akibat meluapnya air di kedua sungai itu," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/23/11002861/ratusan-rumah-terisolir-banjir-di-tasikmalaya-akibat-sungai-citanduy-meluap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke