Salin Artikel

Anggota Ormas Demo di Lapas Samarinda, Minta Kasus Napi Tewas Diusut Tuntas

Mereka menuntut pengusutan tuntas kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan seorang tahanan bernama Achmad Syukur (34) tewas.

Kematian Achmad dinilai tidak wajar. Pasalnya, ada sejumlah luka dan lebam di tubuh tahanan itu.

Beberapa orang yang berdemonstrasi di depan Lapas Samarinda tampak mengenakan passapu kuning, ikat kepala khas Kutai, dan kain kuning yang diikat di lengan.

Massa juga membawa spanduk bergambar Achmad Syukur. Foto anak-anak Achmad Syukur juga dicetak ukuran baliho.

Ketua RKB Hebby Nurlan Arafat mengatakan, demonstrasi digelar karena ada dugaan Achmad tewas karena disiksa selama mendekam dalam Lapas Samarinda.

"Karena itu kami datang minta diusut tuntas," ungkap Hebby disela aksi kepada Kompas.com, Jumat.

Demonstran juga meminta pihak Lapas menghadirkan mantan Kepala Lapas Samarinda, M Iksan, untuk bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.


Lebih jauh, demonstran meminta pertanggungjawaban atas keluarga, anak dan istri yang ditinggalkan atas peristiwa tersebut.

"Anak korban (Achmad) masih kecil. Kini dia sudah tak punya ayah. Siapa yang bertanggungjawab," tegasnya.

Massa aksi akhirnya diterima para pimpinan Lapas untuk mediasi.

Kepala Lapas Klas IIA Samarinda, Muhammad Ilham usai mediasi bersama pendemo mendukung pengusutan tuntas atas kasus ini.

Hanya saja saat ini masih dalam penyelidikan polisi sehingga dia meminta semua pihak menunggu hasil.

"Kita tunggu saja. Polisi masih lakukan penyelidikan," kata dia.

Selain itu, dia menuturkan ada pemeriksaan di internal Lapas, hasilnya sudah diserahkan polisi.

"Biar polisi saja yang mengungkap. Kita serahkan ke mereka (penyidik) biar enggak tumpang tindih," jelasnya.

Usai mediasi pendemo membubarkan diri sekitar pukul 16.30 WITA.


Achmad adalah napi kasus narkotika meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie, Selasa (11/2/2020) dini hari.

Dia tewas setelah dirujuk dari Klinik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Samarinda, Senin (10/2/2020) sore.

Keluarga menduga Achmad meninggal karena dianiaya. Dugaan itu muncul setelah ditemukan luka lebam di tubuh Achmad.

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Sudah ada 21 saksi dari napi dan petugas Lapas diperiksa polisi.

Namun, belum ada keterangan resmi polisi atas pengusutan kasus tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2020/02/21/17073941/anggota-ormas-demo-di-lapas-samarinda-minta-kasus-napi-tewas-diusut-tuntas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke