Salin Artikel

Sudah Lewat 20 Hari, Hasil Otopsi Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Belum Juga Keluar

Meski batas waktu yang dijanjikan Tim Forensik Polda Jawa Barat selama 20 hari telah lewat terhitung sampai dengan hari ini.

Sebelumnya, mayat korban diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya oleh petugas forensik di RSUD Soekardjo Tasikmalaya pada Selasa (28/1/2020) lalu.

Diketahui hasil otopsi itu nantinya akan menjadi keterangan ahli yang dijadikan salah satu barang bukti.

Apakah nantinya kematian korban disebabkan oleh tindak pidana kejahatan seseorang atau hanya kecelakaan.

"Belum keluar ya, kita juga masih menunggu hasilnya (hasil otopsi Delis). Mohon sabar teman-teman, nanti kita rilis kok," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro, Selasa (18/2/2020).


Mayat sudah membusuk

Dadang menambahkan, hasil otopsi itu akan menjadi keterangan penting untuk mengungkap misteri kematian Delis.

Sampai sekarang, pihaknya telah memeriksa 9 saksi dan terus berupaya mengumpulkan barang bukti tambahan lainnya.

Pihaknya pun belum bisa menyimpulkan apakah penyebab kematiannya karena tindak pidana kejahatan atau bukan, apalagi sampai menetapkan tersangka.

"Belum, belum. Kita juga yang lebih penting hasil otopsi itu masih menunggu," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim Forensik Polda Jawa Barat mengaku kesulitan menentukan bekas luka pada mayat siswi SMP berseragam Pramuka yang ditemukan di gorong-gorong sekolahnya akibat telah membusuk.

Hasil sementara proses otopsi yang telah dilaksanakan belum bisa memastikan apakah korban telah dibunuh atau kecelakaan.

"Kalau kita lihat dari tanda pembusukannya antara 2 sampai 3 hari korban meninggal. Karena mayat sudah membusuk, sehingga untuk menentukan adanya luka-luka menjadi sangat sulit," jelas Dokter Forensik Polda Jawa Barat Fahmi Arief Hakim seusai pelaksanaan otopsi di RSUD dr Soekardjo, Selasa (28/1/2020) petang.


Pelaksanaan otopsi memakan waktu

Pelaksanaan otopsi dilaksanakan sejak siang sampai Selasa petang. Pelaksanaan otopsi sesuai standar yakni pemeriksaan mayat bagian luar dan dalam.

"Hasil pemeriksaan sementara dari otopsi yang sudah kita laksanakan belum bisa menyimpulkan apakah korban ini meninggal karena dibunuh atau kecelakaan. Paling jelas jasad siswi ini sudah membusuk," kata Fahmi.

Meski demikian, hasil pemeriksaan telah detail tercatat di berkas dan belum bisa dibuka ke publik.

Namun, untuk mengetahui pasti penyebab kematian korban, hasil otopsi ini harus dikonfirmasi ulang dengan pemeriksaan mikroskopis.

"Tapi secara garis besar semua standar otopsi sudah kita lakukan," tambah dia.

Tak menutup kemungkinan selama ini terdapat bekas luka di mayat korban. Namun, hasil pastinya akan dilakukan proses mikroskopis di Laboratorium.

Proses ini membutuhkan waktu minimal 14 sampai 20 hari kerja.


Jenazah tersembunyi di gorong-gorong

Kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.

Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung dan ditemukan disampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.

Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.

Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya. 

https://regional.kompas.com/read/2020/02/18/14541831/sudah-lewat-20-hari-hasil-otopsi-siswi-smp-yang-tewas-di-gorong-gorong-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke